PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hubungan buruh dan pengusaha kerap dianggap tak harmonis bahkan berujung konflik yang merugikan. Sejarah panjang hubungan (industrial) buruh dan pengusaha memang penuh warna seiring dengan perkembangan jaman. Ada warna rezim imprealis, otoritarian hingga reformasi dan demokrasi masa kini.
Sawit adalah komoditi unik. Disayang sekaligus diganyang. Oleh karena itu, hubungan harmonis saja tidak lagi cukup. Harus kolaboratif dan produktif. Sinergitas buruh dan pengusaha diperlukan untuk mempercepat ragam praktek keberlanjutan industri sawit. Di samping itu, buruh dan pengusaha perlu secara bersama melakukan advokasi dan melawan kampanye anti sawit di pasar global.
Jaga Sawitan (Jejaring Ketenagakerjaan untuk Sawit Berkelanjutan) adalah wadah baru antara buruh dan pengusaha. Yakni JAPBUSI (Jejaring Serikat Pekerja dan Buruh Sawit Indonesia) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Wadah ini adalah salah satu hasil kerja sama industri sawit dengan ILO (International Labour Organisation).
Kepengurusan baru GAPKI, Ketua Umum Eddy Martono didampingi oleh Sumarjono Saragih (Ketua Pengembangan SDM) melakukan perkenalan sekaligus dialog (sosial) dengan para tokoh buruh JAPBUSI yang dipimpin oleh Nursanna Marpaung (Sekretaris Eksekutif) di Kantor Pusat GAPKI Jakarta, 18 Juli 2023.
"Kami mengucapkan terima kasih atas hubungan yang bagus dengan fondasi yang kokoh antara JAPBUSI dan GAPKI. Hubungan yang demikian harus terus dilanjutkan dan dikembangkan. Dengan demikian bukan hanya kulit atau kualitas hubungan saja yang bagus. Namun diwujudkan dengan praktek ketenagakerjaan yang semakin baik menuju sawit Indonesia berkelanjutan" demikian harapan Edy Martono.
Hal senada disampaikan oleh Sumarjono Saragih "Kolaborasi produktif JAPBUSI dan GAPKI dalam wadah Jaga Sawitan sangat strategis. Kita secara bersama mewujudkan sawit berkelanjutan dan sejalan dengan ILS (International Labour Standard). Hal ini penting karena 70% sawit diserap pasar International. Disamping itu, trend perjanjian dagang dan investasi, ILS sudah menjadi salah satu syarat atau indikator perjanjian".
"Kami merasa senang dapat beraudiensi dengan Ketua Umum GAPKI Yang baru, yakni bapak Eddy Martono. Dan kami hadir bersama tim, dari 10 Federasi anggota JAPBUSI semua hadir. Pekerjaan rumah yang masih perlu dibenahi dan diimplementasikan dalam kerja sama JAGA SAWITAN terutama terkait penguatan bipartit maupun tripartit, lalu isu upah, dialog sosial dan standart ketenagakerjaan,” kata Nursanna Marpaung.