loader

Mengenal Ponpes yang Sukses dengan Program Santripreneur Sektor Sawit

Foto
Foto Istimewa/BPDPKS

YOGYAKARTA, GLOBALPLANET - Gebyar UKMK Berbasis Sawit diramaikan berbagai UKMK dari Sumatera hingga Kalimantan. Salah satunya dari Ponpes Al Amin Dumai yang menampilkan produk turunan sawit seperti sabun mandi, kerajinan lidi sawit, pupuk organik cair dan padat program sinergi sawit dan ternak.

Ketua UKMK Santripeneur Ponpes Al Amin Dumai KH. W Zainal Abidin juga Ketua Hebitren Riau dan Wakil Ketua Forum Ekonomi Pondok Pesantren Indonesia (FEPI) diundang BPDPKS untuk menghadiri Pembukaan dan mengikuti Kegiatan Gebyar UKMK Sawit di Plaza Ambarukmo Yogyakarta, 28 – 30 Juli 2023.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mendukung program UKMK di Pondok Pesantren dari tingkat pusat sampai daerah khususnya pihak BPDPKS. Kegiatan Gebyar UKMK Sawit di Plaza Ambarukmo Yogyakarta sangat mendorong percepatan kemajuan UKMK berbahan sawit terutama yang dikembangkan pihak Santripreneur Ponpes Al Amin Dumai,” katanya dikutip dari laman BPDPKS, Kamis (3/7/2023).

Ponpes Al Amin Dumai sebagai koordinator UKMK Santripeneur dalam wadah Hebitren Indonesia memiliki kemitraan dengan pesantren lainnya terutama di Riau ada 450-an lebih Pondok Pesantren yang rata rata memiliki perkebunan sawit.

“Kita akan mulai dari Pondok Pesantren mitra yang memiliki komitmen menjalin ekosistem dan siap mendukung melalui kebijakan Pesantren untuk pengembangan santripreneur di sektor sawit,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan Gebyar UKMK yang diselenggarakan BPDPKS ini mencerminkan bahwa produk turunan sawit sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia 24 jam serta keberadaannya bermanfaat tidak hanya dalam membantu Kemandirian ekonomi kepesantrenan tapi juga kemandirian ekonomi kerakyatan.

Kenapa demikian, karena Pondok Pesantren itu juga memiliki alumni wali santri dan warga sekitar yang juga mayoritas memiliki kebun sawit atau bekerja di sektor sawit.

“Bagi kami di Santripeneur ada nilai yang lebih dari itu. Bahwa hal ini menjadi sarana atau media membekali generasi muda yang ada di Ponpes memiliki jiwa kewirausahaan dan akhirnya akan menjadi langkah nyata kontribusi untuk menyiapkan generasi yang siap membuka lapangan pekerjaan dan menguasai sektor sawit dengan pengelolaan profesional di masyarakat,” jelasnya.

Produk Santripreneur yang ada saat ini 4 jenis olahan makanan Ponpes Al Amin Dumai. Selain itu, pesantren telah menggunakan 3 bahasa yaitu Inggris, Indonesia, dan Arab sehingga Siap Go Internasional. Adapula pengembangan 4 jenis sabun batangan mitra dengan PP Yazid Rohul, kerajinan lidi sawit, pupuk organik cair dan padat program sinergi sawit dan ternak.

“Kami Santripreneur Ponpes Al Amin Dumai yang juga sebagai pusat pelatihan yang selama ini telah memberikan pembekalan tidak kurang 1500 santri untuk Riau dan sekitarnya," katanya.

Helmi Muhansyah, Kadiv Kemitraan UKMK BPDPKS mengapresiasi program santripreneur yang telah dijalankan Pondok Pesantren Al Amin Dumai melalaui santripreneur. Diharapkan ke depannya sawit menjadi salah satu pilar ekonomi dan kewirausahaan di pondok pesantren.

”Akhirnya diharapkan industri kelapa sawit Indonesia khususnya kelapa sawit rakyat akan menjadi kuat karena adanya generasi baru yang terampil, berwawasan lingkungan,” katanya juga dikutip dari laman BPDPKS.

 

Share

Ads