MYANMAR, GLOBALPLANET - Penahanan Aung San Suu Kyi dilakukan setelah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer meningkat selama berhari-hari. Sehingga menimbulkan ketakutan akan kudeta setelah pemilu yang menurut militer curang.
Juru bicara Myo Nyunt membenarkan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditahan pada dini hari. Nyut meminta agar hal ini tidak ditanggapi dengan gegabah, namun dijalankan sesuai dengan hukum.
"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya dikutip Reuters, seraya menambahkan bahwa dia juga kemungkinan akan ditahan.
Ketegangan yang terjadi antara sipil dan militer telah menimbulkan ketakutan akan ada kudeta. Sebelumnya militer menuding pemilu 2020 yang dimenangkan NLD dengan 83 kursi di parlemen penuh kecurangan.
Dia juga menyebut tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya juga akan ikut ditahan usai Aung San Suu Kyi.
Sebelumnya, militer di Myanmar menyatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi, serta bertindak sesuai hukum, menyusul kekhawatiran bahwa mereka akan melakukan kudeta.
Dalam sebuah pernyataan, militer Myanmar mengatakan bahwa komentar panglimanya baru-baru ini tentang hasil pemilu dimaksudkan untuk mengklarifikasi situasi konstitusi kepada personel militer.
Pada Jumat (29/01), laporan bahwa militer Myanmar mungkin tengah mempersiapkan kudeta mendorong PBB untuk meminta semua pihak agar menghormati demokrasi.