JAKARTA, GLOBALPLANET - Dikutip dari laman media lokal NDTV, seorang wanita berusia 43 tahun dirawat di RS Pusat Penelitian Bhopal Memorial melaporkan kejadian tersebut pada dokter saat ia dirawat pada 6 April lalu.
Menurut laporan polisi, wanita tersebut juga berhasil mengidentifikasi pelaku pelecehan. Seorang sumber mengatakan kondisi wanita itu memburuk pasca mengalami pemerkosaan dan harus menggunakan ventilator.
Dia meninggal di hari yang sama insiden keji tersebut terjadi.
Kasus itu didaftarkan di Kantor Polisi Nishatpura dan terdakwa Santosh Ahirwar, lelaki berusia 40 tahun, telah ditangkap. Dia ditahan di Penjara Pusat Bhopal menunggu persidangan.
Petugas polisi senior Irshad Wali mengatakan bahwa korban telah mengajukan permohonan kepada polisi, meminta identitas dirinya untuk dilindungi dan kejadian tersebut tidak diungkapkan kepada siapa pun.
"Informasi itu tidak dibagikan kepada siapa pun kecuali tim penyidik," katanya.
Sumber mengatakan bahwa terdakwa juga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perawat staf berusia 24 tahun dan telah diskors karena minum saat bekerja di masa lalu.
Karena wanita yang meninggal itu adalah korban tragedi gas Bhopal 1984, asosiasi korban bencana telah menulis surat yang kuat kepada pihak berwenang yang menandai "kondisi menyedihkan bangsal COVID-19" di Pusat Penelitian Rumah Sakit Memorial Bhopal atau BMHRC.
Mereka juga penyelidikan atas insiden itu dan menuntut adanya pemasangan kamera CCTV di semua bangsal COVID-19 serta memastikan pelaku kekerasan seks tidak dipekerjakan oleh rumah sakit.