MUBA, GLOBALPLANET - "Saya izinkan untuk RSUD Sekayu mengangkat dan menseleksi pegawai terbaik di lingkungannya, saya berikan wewenang," ujar Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, Selasa (9/6/2020).
Namun, sambung Dodi, jika situasi sudah menjadi normal dan penyebaran Covid-19 sudah dapat diminimalisir, pihak RSUD Sekayu diharuskan mengupgrade kemampuan para pegawainya.
"Dalam kondisi ini diberikan reward. Jika situasi sudah menjadi normal, saya ingin mereka ini diupgrade pengetahuannya. Ini penting karena kita harus mempersiapkan SDM ini untuk menjadikan rumah sakit berstandar internasional," jelas dia.
Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba mengatakan, ada ratusan pegawai RSUD Sekayu yang nantinya mengikuti seleksi perekrutan pegawai baik menjadi pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap.
Dimana total kuota bagi pegawai kontrak menjadi pegawai tetap yakni sebanyak 150 orang, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, anatesi, apoteker, farmasi, fisioterapi dan lainnya. Sedangkan pegawai PHL menjadi pegawai tidak tetap yaitu sebanyak 44 orang.
"Kita berikan penghargaan bagi pegawai yang berkontribusi. Pegawai kontrak menjadi pegawai tetap itu kuotanya 150 orang. PHL menjadi pegawai tidak tetap 44 orang," jelas dia.
Apa yang dilakukan RSUD Sekayu, sambung dia, selain sebagai apresiasi, merupakan bentuk kepastian kepada para pegawai atau tenaga kesehatan di RSUD Sekayu. "Pegawai menjadi dihargai dan diberikan kepastian untuk berkarir di RSUD Sekayu bentuk apresiasi," kata dia.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Muba, Sunaryo, menambahkan, dengan adanya izin dari Bupati Muba terkait perekrutan tenaga kesehatan di RSUD Sekayu, pihaknya segera mengeluarkan rekomendasi.
"Kita keluarkan rekomendasi karena sudah ada izin, nanti seluruh proposal termasuk hasil perekrutan dilaporkan ke kita. Kita hanya bersifat administrasi, seluruh proses di RSUD Sekayu karena bersifat BLUD," tandas dia.
