PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ketua DKP Didit menerangkan, usai dilantik pada 20 Desember lalu, kepengurusan baru DKP mulai menyusun program yang akan dijalankan selama masa kepengurusan 2019-2024.
"Momentun ini kami gunakan untuk mengumpulkan program dari setiap komite yang ada di tubuh DKP dan silaturahmi dengan Dinas Kebudayaan Kota Palembang. Kami berharap semua konsep dan gagasan yang dirancang DKP dapat bersinergi dengan pemkot, stakeholder, dan pelaku seni," ungkap dia.
Adapun masukan-masukan dari komite diantaranya, bahasa sastra Palembang yang dicantumkan di setiap fasilitas umum (misalnya, papan nama jalan), Penguatan minat Seni teater di sekolah-sekolah, dan lagu daerah Palembang yang diputar oleh restoran-restoran.
"Kita mengumpulkan program yang memang bermanfaat mengembangkan tradisi budaya kota palembang. Kelestarian kesenian Palembang bukan hanya tanggung jawab DKP tapi semua pihak, sampai akhirnya kesenian Palembang memiliki identitas dan mampu diperhitungkan Dunia untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi," tegasnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kebudayaan kota Palembang Zanariah menambahkan untuk memperluas keaktifan kegiatan pelestarian seni budaya Palembang, perlu juga dibentuk kelompok kesenian di Kecamatan.
"Sebagai perpanjangan tangan dari DKP sendiri perlu dibentuk juga kelompok kesenian yang disupport penuh oleh Camat. Berdasarkan pemetaan Disbud pada tahun 2016 ada 111 sanggar dari 6 cabang seni terbanyak sanggar musik dan tari yang pastinya tersebar di setiap Kecamatan. Ini bisa digunakan sebagai perpanjangan dari DKP," ujarnya.
Pihaknya siap mengawal dan mengayomi DKP dalam semua kegiatan kesenian. "Untuk perencanaan kegiatan DKP kami pantau dulu, tidak terlalu terburu-buru biarkan mereka berekspresi. Jika memang mereka serius kami selalu mensupport," singkatnya.