PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kualitas udara Palembang terus memburuk karena tidak ada hujan dan kebakaran hutan dan lahan terus terjadi. Setiap malam hingga pagi hari, langit Palembang diselimuti asap.
Situs pemantau kualitas udara IQAir.com pada Jumat (15/9/2023), merilis data bahwa Palembang juara 1 kota dengan polusi tertinggi di Indonesia memiliki indeks kualitas udara di angka 246.
Dengan kondisi ini, Palembang masuk ke dalam zona ungu (sangat tidak sehat) atau lebih parah dari zona merah.
Jika zona merah direkomendasikan menggunakan masker medis saat beraktivitas di luar ruangan, maka zona ungu disarankan menggunakan respirator gas.
Konsentrasi polutan PM2,5 di Palembang mencapai 196 µg/m. Sama dengan 39,2 kali di atas pedoman kualitas udara tahunan yang dirilis WHO.
Selain PM2,5, polutan lainnya yang terdeteksi terkandung di udara Palembang adalah NO2 atau Nitrogen dioksida. Senyawa kimia yang berupa gas beracun, baunya menyengat dan merupakan salah satu polutan udara utama.
Di bawah Palembang, polusi tertinggi juga terjadi di Depok (198) dan terburuk ketiga Tangerang (188).
Untuk di Sumsel, selain Palembang, kualitas udara memburuk juga dihadapi Indralaya, Ogan Ilir. Pada data yang dikeluarkan IQAir.com, kualitas udara Indralaya terburuk ke-8 di Indonesia. Data ini diperbaharui IQAir.com pukul 7 pagi WIB.
