JAKARTA, GLOBALPLANET - PT PLN (Persero) terus berkolaborasi, salah satunya melalui pengembangan teknologi guna menekan angka emisi di Indonesia. Hal ini bagian dari upaya mendorong transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengatakan PLN telah menjalankan berbagai pengembangan teknologi guna mengurangi emisi CO2 seperti pengembangan biomass co-firing, efisiensi jaringan transmisi dan pembangkit, mengganti PLTU subcritical menjadi PLTU super critical dan ultra super critical, gas combined cycle serta renewables energy.
“Seperti co-firing misalnya, kita punya target 52 lokasi dan hingga saat ini telah berjalan 43 lokasi dan berhasil menurunkan emisi sekitar 1 juta ton CO2 ekuivalen,” ujar Haryadi dalam Road to PLN Investment Days 2024 bertema “Powering the Future: Sustainable Energy Transformation for Indonesia 2024” di Hotel Mulia, Jakarta pekan lalu.
PLN sudah berhasil melakukan efisiensi jaringan transmisi dan distribusi yang berhasil menurunkan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2.
“Di sisi lain, teknologi PLTU subcritical kita upgrade menjadi PLTU super critical dan ultra super critical, yang akan dapat menurunkan emisi sebesar 20,8 juta ton CO2,” tambahnya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Wanhar mengatakan bahwa dalam upaya mewujudkan transisi energi diperlukan sebuah kolaborasi antara semua pihak.
“Jadi memang harus ada suatu sinergi terus-menerus, sustainable gitu ya. Kita harapkan PLN bersama dengan pemerintah terus bergandengan tangan” ungkapnya.
Wanhar juga mengatakan pemerintah terus membangun iklim investasi yang baik sehingga upaya transisi energi bisa berjalan baik dan cepat, antara lain melalui penerbitan regulasi seperti Perpres 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik dan Permen ESDM 12/2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU. "Kami pemerintah bersama dengan _stakeholder_ lain mendorong percepatan transisi energi dengan berbagai regulasi. Regulasi ini diharapkan bisa menyerap investasi dan juga mendorong pertumbuhan industri," tambah Wanhar.