loader

Perusahaan Anggota GAPKI Sumsel Perkuat Kemampuan Pencegahan dan Pengendalian Karbunla Melalui TOT

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hari kedua kegiatan Training of Trainers (TOT) bagi 31 peserta dari perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel di PTPN I Regional 7 Palembang, Kamis (6/6). Para peserta mendapat pembekalan Teori dan Praktek Pemadaman Api Karbunla dari Manggala Agni.

Hal ini sebagai salah satu upaya GAPKI bersama Dinas Perkebunan Sumsel memperkuat pencegahan kebakaran lahan. 

31 pelatih yang mengikuti pelatihan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun  mendepatkan materi pembekalan pencegahan dan praktek pemadaman api, dengan mengahadirkan pemateri dari Manggala Agni Sumsel Balai Perubahan Iklim Wilayah Sumatera, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kemen LHK, yakni Nugraha M. Malau S. Hut, Dibantu instruktur Putri Laila Komari S. Hut, Widodo SH, Haniman Eko Suprayogi, Rahmad Hadi Wijaya, Muslim, Adi Riandi dan Ahmad Firdaus.

Nugraha M. Malau S.Hut, memberikan materi tentang teori dasar Karhutbunla dan sistem peringatan dini dan deteksi dini pencegahan kebakaran.

Menurutnya bahwa ada tiga unsur dasar munculnya Api, yakni Oksigen, panas dan bahan bakar. 'Unsur yang potensial menyebkan kebakaran itu rata-rata panas dan bahan bakar," katanya.

Untuk mengendalikan api harus disesuaikan dengan tipe kebakaran. Ada kebakaran Bawah atau kebakaran gambut juga ada tipe kebakaran permukaan.

"Kebakaran gambut ini pemadamannya sangat sulit, karena api berada di kedalaman. Sementara untuk tipe kebakaran permukaan, pemdamanya harus cepat karena api mudah menyebar," jelasnya.

Lanjutnya, terdapat dua metode pemadaman karhutla yakni metode pemadaman langsung dan pendaman tidak langsung. "Pemadaman langsung yaitu upaya pemadaman yang diarahkan langsung ke arah lidah, sayap api, baik dengan penyiraman, mengibas, memukul, memindahkan bahan bakar dan memadamkan nyala api," jelasnya.

Kemudian teknis pendaman langsung, menggunakan suntikan gambut (sumbut) untuk memdamkan kebakaran bawah di areal gambut, dengan memasukannnya ke dalam gambut sedalam batas tinggi muka air. "Apabila api tidak terlalu besar dan keadaan angin tenang (tidak berhembus kencang) lakukan pemadaman langsung dari bagian kepala apinya terlebih dahulu," terangnya.

Lakukan Mopping Up untuk memastikan api benar-benar padam. "Apabila api telah padam, lakukan evaluasi secara menyeluruh. Laporkan kronologis dan hasil kegiatan secara berjenjang," jelasnya.

Sementara metode pemadaman tidak langsung yaitu, upaya pemadaman yang dilakukan tidak langsung berhadapan dengan api atau bagiannya. Pembuatan Ilaran Api pada jarak tertentu dari kepala api dan atau sisi api. Kemudian lakukan pembakaran balik. 

Prinsip pemadaman tidak langsung, kondisi kebakaran ekstrim tidak memungkinkan dilakukan pemadaman secara langsung, memungkinkan untuk dibuatnya garis kontrol, dikombinasikan dengan pemadaman langsung

Menurutnya kebakaran di tanah atau lahan gambut sulit dipadamkan, teknik pemadaman yang biasa dilakukan tidak mampu memadamkan. "Komposisi tanah gambut yang berasal dari bahan organik dan nitrogen. Api utamanya tidak jelas dan api sedang selalu merambat," katanya.

Teknik pemadaman di lahan gambut diantaranya  Treching (menggali parit), Compartmentation (penyekatan), Total Flooding yakni Pembinaan parit (P.kecil dihub. P.besar) dan Point to point (suntik gambut), kemudian Menaikan level air tanah (buka tutup). 

Menurutnya sistem peringatan dini dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Di hadapan peserta instruktur dari Manggala Agni, Haniman Eko Suprayogi menjelaskan prinsip pemadaman karhutla, pertama petugas harus mencapai setiap lokasi kebakaran secepat mungkin dan harus selamat sampai tujuan. 

"Seranglah api dengan kekuatan penuh sehingga api terkendali dan terlokalisasi. Jangan cepat puas dengan padamnya api, bersabarlah untuk memastikan api benar-benar padam," katanya.

Selanjutnya buatlah ilaran api lebih cepat dari menjalarnya api. Nilailah dengan cepat kondisi bahan bakar untuk memprediksi kecepatan api. "Prediksi menjalar dan kondisi alamnya. Tetaplah waspada dan cermati rencana pemadaman. Pemadaman merupakan proses yang terus menerus, dan setiap saat berubah bergantung dari perubahan kondisi kebakaran itu sendiri," ugkapnya. 

Regu pemadaman harus tahu lokasi prioritas pemadaman, memelihara prioritas yang perlu diselamatkan. "Utamakan kepentingan masyarakat, Prioritaskan lokasi kawasan yg bernilai ekologi," jelasnya.

Hal yang harus diperhatikan regu pemdam Regu pemadam yang bertugas harus berpengalaman, karena metode ini bisa jadi sangat berbahaya dan beresiko karena api susah untuk diarahkan serta mengikuti arah angin pada saat pembakaran sehingga beresiko tinggi adanya api loncat.

Dihari pertama kegiatan pelatihan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun, pada Rabu (5/6) peserta telah mendapat pembekalan dari narasumber Selamet Bejo Santoso SP, M.Si dari Koordinator DPIPK Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI dan Herlan Kagami, SP., MS.i Kepala Bidang Sarana Dinas Perkebunan Sumatera Selatan. Setiap pagi selama kegiatan para Peserta mendapat Pelatihan Fisik, Mental dan Disiplin dari Personel Korem 044 Gapo.

Share

Ads