loader

Sumsel Hadapi Ribuan Hotspot Sepanjang Tahun Ini, Sebagian di Lahan Gambut

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Sekda Sumsel Edward Candra membuka Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Karhutla) pada wilayah Ekosistem Gambut di Sumsel tahun 2024 di Ballroom Hotel Novotel Palembang, (28/8/2024).

Pada kegiatan ini terungkap sepanjang Juli dan Agustus, jumlah hotspot di Sumsel mencapai ribuan titik. Ratuan hektare lahan gambut terbakar.

“Hingga bulan Agustus 2024 ini, tercatat ada 1.721 titik hotspots terjadi di Sumatera Selatan. Bulan Juli dan Agustus 2024 merupakan puncak musim kemarau,” ujar Edward dikutip Kamis (29/8/2024).

Sekda berharap semua satgas karhutla tetap bersinergi dalam menangani karhutla, dengan harapan di tahun 2024 jumlah kasus kebakaran lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

"Titik hotspots di bulan Juli sebanyak 530 hotspot dan 751 titik lagi hotspots di bulan Agustus. Sedangkan luasan lahan terbakar di bulan Juli 2024 sebanyak 1501,57 hektare. 884,45 hektare di antaranya terjadi di lahan mineral dan 617,12 hektare lagi terjadi di lahan gambut," katanya dikutip dari siaran pers Biro Humas dan Protokol Setda Sumsel.

Sekda Edward Candra mengatakan kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh dua faktor utama, yakni cuaca ekstrim dalam bentuk kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan, dan tindakan manusia, baik kelalaian seperti membuang puntung rokok maupun disengaja seperti pembakaran lahan.

“Sumsel telah mengantisipasi sejak dini dalam menghadapi bencana karhutla lebih siap karena belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.

Pemprov Sumsel sejauh ini telah menetapkan siaga karhutla sejak 13 Juni 2024 sampai 30 November 2024. Selain itu pihaknya juga telah membentuk Satgas Karhutla sejak 10 Juli 2024 lalu.

“Kesiapan sarana dan prasarana kita juga cukup siap seperti ketersediaan helikopter untuk keperluan patroli dan water bombing, juga adanya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang tahun ini dilaksanakan melalui BMKG,” imbuhnya.

Pemprov Sumsel lanjut Sekda, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama dengan TNI/Polri telah membentuk sejumlah Posko Siaga Karhutla di beberapa lokasi rawan kebakaran.

"Harusnya ada efek jera pembakar lahan. Bila perlu diumumkan ke publik khususnya bagi perusahaan atau korporasi yang lahan konsesinya terjadi kebakaran," katanya.

Share

Ads