PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kedatangan anggota ormas tersebut pihak toko menjadi cemas dan ketakutan. Amir, selaku Supervesor toko tersebut mengatakan bahwa pihaknya mengaku kaget mengapa stiker berlogo palu dan arit tersebut ada di rak jualannya.
"Ya kita menduga ada orang yang sengaja memasukan stiker tersebut dan menukar dengan stiker yang ada di toko kita, sedangkan orang yang membeli stiker tersebut mengaku dari media," tuturnya.
Kasat Intelkam Polrestabes Palembang Kompol Hadi Wijaya yang telah turun ke lokasi meminta jangan mudah terprovokasi dengan kejadian stiker berlogo komunis tersebut.
"Sekarang ini kondisi kita sangat sulit, jadi untuk permasalahan ini serakan saja semuanya ke kami TNI dan Polri, biar bisa kami selidiki dulu kebenaran stiker komunis tersebut," singkat Hadi.
Sementara itu, Amin Tras yang didampingi dewan Penasehat PP Kertapati Jamak Udin mengatakan kedatangan mereka ke toko aksesoris tersebut sehubungan adanya rekan mereka yang belanja dan menemukan stiker terlarang.
"Kami datang kesini bukan tanpa alasan, kita berkomitmen menjaga NKRI, jadi tidak ada paham komunis yang hidup di ruang wilayah Republika Indonesia ini terutama di bumi Sriwijaya. Proses lidiknya kita serakan ke pihak kepolisian," harapnya.