PALEMBANG, GLOBALPLANET - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Selatan mendukung penuh percepatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Ketua GAPKI Sumsel Alex Sugiarto mengatakan, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengendalian Karhutla di Graha Sumsel Jakarta, Minggu (8/10/2023), perwakilan perusahaan yang turut hadir merupakan anggota GAPKI Sumsel.
"(Sejak) jauh-jauh hari sebelum masuk musim kemarau GAPKI Sumsel telah mengingatkan dan mengimbau seluruh anggota untuk persiapan upaya antisipasi karhutla, baik melalui media, surat maupun pesan WhatsApp," katanya kepada globalplanet, Selasa (10/9/2023).
Selain itu, sambung Alex GAPKI Sumsel rutin melakukan training on trainer (TOT) Regu Damkar Perusahaan Anggota. Pada TOT terakhir, GAPKI Sumsel berkolaborasi dengan pihak dinas perkebunan, manggala agni dan Jasdam II Sriwijaya.
"(Pastinya) Gapki Sumsel selalu siap berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan karhutla," katanya.
Diketahui, penanggulangan karhutla di Sumsel terus dilakukan. Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengumpulkan perusahaan perkebunan sawit, HTI hingga tambang batu bara.
Pada pertemuan di Graha Sumsel di Jakarta pada Minggu malam (8/10/2023), Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengapresiasi korporasi yang berlokasi di wilayah Sumsel yang dinilai terus berkomitmen membantu pemerintah dalam percepatan penanggulangan karhutla.
"Perusahaan yang diundang seluruhnya hadir. Ini bentuk komitmen kita bersama komitmen bekerja menangani Karhutla," ujar Fatoni dalam Rakor Percepatan Pengendalian Karhutla yang melibatkan puluhan perwakilan perusahaan di Graha Sumsel Jakarta, Minggu (8/10/2023).
Salah satu kesimpulan yang dapat diambil dari rapat ini adalah baik pemerintah daerah maupun perusahaan telah berkomitmen untuk bersama-sama menanggulangi karhutla.
Dinas Perkebunan Sumsel akan mendata Keanggotaan GAPKI Sumsel untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan Karhutla.
Senada dengan dukungan tersebut, Pangdam II Sriwijaya juga segera menerjunkan 1 SSK yang berjumlah 350 personel mulai tanggal 11 Oktober sebagai upaya penanggulangan Karhutla.
Adapun perwakilan perusahaan yang hadir dalam Rakor tersebut di antaranya PT Sinarmas, PT Bukit Asam Tbk, PT Lonsum, PT Hindoli, PT Sampoerna Agro, PT Tania Selatan, PT Laju Perdana Indah PT Pinago, PT BCN unit kerja Cinta Manis, PT Bumi Mekar Hijau (HTI dari grup Sinarmas), PT OKI Pulp dan sejumlah perusahaan lainnya.