PALEMBANG, GLOBALPLANET - Rabu 30 September 2020, globalplanet mencoba memantau beberapa wilayah untuk melihat apakah benderang setengah tiang berkibar. Ternyata dari KM 12 atau sekitar Pasar Alang-alang Lebar hingga KM 10 tepatnya sebelum Fly over bandara, hanya sedikit sekali bendera berkibar setengah tiang.
Tidak sampai sepuluh bangunan yang di kiri kanan Jalan SMB II yang merupakan bagian dari Jalinsum ingat akan pahlawan revolusi. Salah satunya yang masih mangibarkan bendera yakni kantor cabang Bank Mandiri di KM 11.
Kemudian ada juga warung kopi kecil tidak jauh dari Bank Mandiri itu. Faktanya banyak bangunan yang tidak memasang bendera setengah tiang. "Tidak tahu juga, dari dahulu tahunya tiap tanggal 30 September pasang bendera setengah tiang," ujar Hasan, salah satu warga yang masih memasang bendera di Japan Jepang KM 10.
Pemerintah melalui Kemendiknas pada 28 September telah mengeluarkan edaran. Pada surat edaran no: 86491/MPK.F/TU/2020 dan ditandatangani Nadim Makarim, pada poin satu menyebutkan tema peringatan kesaktian Pancasila tahun ini "Indonesia maju berlandaskan Pancasila".
"Setiap kantor instansi pusat daerah, kantor perwakilan RI luar negeri serta seluruh komponen masyarakat Indonesia pada 30 September agar mengibarkan bendera setengah tiang dan pada 1 Oktober bendera berkibar satu tiang penuh," bunyi poin enam edaran itu.
Terlepas pro-kontra terhadap sejarahnya, terkait aktor peristiwa 30 September dan atau kebenaran film G30S PKI, setiap tahun anak salah satu pahlawan Revolusi Jenderal Anumerta Ahmad Yani selalu mengungkapkan pemandangan tragis yang dilihat di rumahnya pada dini hari itu.
"Itu film 98 persen benar, saya dan Edi (saudaranya) melihat langsung almarhum ditembak diseret. Kalau di Film kaki dan tangan diangkat. Aslinya diseret ditarik kaki almarhum. Sekarang mau pro atau kontra terserah, mau lihat atau tidak (film) terserah. Ini tragedi berdarah jangan sampai terulang lagi," ujar Untung, anak Jenderal Anumerta Ahmad Yani dalam dialog program di tvOne, Selasa sore (29/9/2020).