JAKARTA, GLOBALPLANET - Rakor ini dihadiri kepala daerah dan pimpinan TNI dan Polri di wilayah yang rawan Karhutla seperti Sumatera Selatan (Sumsel).
Selain meminta penegakan hukum terhadap pembakaran hutan dan lahan dilakukan tanpa kompromi pada siapapun, kepala negara juga mengingatkan Karhutla harus dicegah karena dapat menimbulkan kerugian yang besar bisa mencapai triliunan juga kerusakan ekologi dan ekosistem.
Untuk pencegahan yang maksimal itu Jokowi juga meminta agar Babinsa Babinkamtibmas dan kepala desa ikut dilibatkan. Termasuk tokoh agama agar bersama masyarakat ikut mengedukasi tentang bahaya kebakaran dan dampaknya bagi kesehatan dan ekonomi.
Sementara Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan bahwa rakornas ini digelar dalam rangka persiapan dan antisipiasi terhadap Karhutla tahun 2021.
Dikatakan Mahfud dalam rangka evaluasi pengendalian Karhutla 2020 pihaknya telah melakukan evaluasi bersama seluruh Kementerian lembaga yang mendapatkan amanah untuk mengendalikan Karhutla berdasarkan Inpres Nomor 3 Thn 2020 bersama bersama Gubernur dan Bupati yang rawan Karhutla pada 9 Februari 2021 di Gedung Manggala Wanabakti KLHK.
“Adapun Rakornas ini diikuti peserta berjumlah 300 orang terdiri dari Menteri dan Kepala Lembaga Gubernur Wali kota dan Bupati di wilayah rawan Karhutla. Beserta Pangdam, Danrem dan Dandim serta Kapolda dan kapolres," katanya.