MEDAN, GLOBALPLANET - RDP itu dipimpin oleh Ketua Komisi B Viktor Silaen, diikuti sejumlah anggota Komisi.B seperti Tuani Lumban Tobing, Sugianto Makmur, Muhamad Andri Alfitah, dan lainnya.
Lalu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, dr Ria Nofida Telambanua M.Kes, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) adalah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia
(Asita) Sumut Solahuddin Nasution, Sekretaris PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumut Dewi Juwita Purba, Sahat Butar-butar (Disbudpar Tobasa), Poltak Pakpahan (Ketua DPRD Tapanuli Utara), Naston Simbolon (Disbudpar Samosir), dan lainnya.
Ria Nofida Telambanua dalam paparannya menyebutkan Pemerintah Provinsi Sunatera Utara tetap akan mengadakan FDT. Besaran anggarannya, ujar Ria, afalah Rp 2 miliar, di mana Rp 1 miliar di antaranya adalah promosi.
"Sebagian besar anggaran kami memang banyak untuk promosi pariwisata," ujar Ria. Namun dalam RDP itu ia belum memastikan kapan jadwal yang pas untuk melaksanakan FDT.
"Ada seratus even yang akan diadakan di Sumut. Namun belum ada calendar of event-nya karena menunggu jadwal pasti FDT," ujar Ria Telambanua.
Menanggapi hal itu, para politisi di Komisi B DPRD Sumut mengingatkan kalau mulai bulan Juni sampai September 2020 adalah momen pilkada.
"Juni sampai September adala penuh, kegiatan politik. Kami tidak yakin FDT bisa efektif dilaksanakan pada masa-masa itu," ujar Tuani Lumban Tobing.
Ia mengusulkan agar Kadisbudpar Sumut Ria Telambanua mengusulkan agaragar digelar pertemuan sekali lagi agar memastikan jadwal FDT yang pasti. Viktor Silaen mengusulkan di bulan Desember.
Namun Poltak Pakpahan selaku Ketua DPRD Taput menyatakan ketidaksetujuan jika FDT dilakukan FDT.
"Apalagi kalau di atas tanggal 20 Desember, pasti umat Kristiani akan fokus ibadah. Saya saja mulai tanggal 20 Desember sudah mematikan handphone. Saya parhalado (pengurus) di gereja temoat saya beribadah," ujar Poltak Pakpahan.
Berbagai usulan pun bermunculan. Menanggapi hal itu, Solahudin Nasution dari Asita Sumut menyampaikan sejumlah pandangan dari sudut pelaku industri pariwisata Sumut.
"Setahu kami, kalau pelaksanaan FDT ditargetkan untuk dihadiri banyak orang, itu sudah terwujud dan berhasil. Tapi kalau bisa, kami sarankan agar mulai tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, ada jadwal yang pasti dan tetap dari pelaksanaam.FDT," kata Solahuddin Nasution.
Kemudian, kata dia, perlu digelar sejumlah even khas masyarakat lokal seperti lomba perahu solubolon, dan lainnya. "Itu bisa mendatangkan turis asing," ujarnya.
Lalu, ia pun menyarankan agar diadakan event berskala internasional di luar pelaksanaan FDT demi menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.