LAHAT, GLOBALPLANET - Kepala Desa (Kades) Pagar Jati, Parianto membenarkan, akibat derasnya aliran Sungai Manna, papakan sawah menjadi jebol dan air tidak bisa masuk ke irigasi. "Air yang semestinya mengaliri ratusan hektare sawah, kini, tidak bisa lagi. Dimana, warga bergotong royong membetulkan dengan alat seadanya,” ujarnya, Selasa (4/2).
Ia mengungkapkan, kejadian ini sudah dua kali, dan masyarakat bergotong royong memperbaiki kawat tanggul, dengan mengisi batu untuk menahan air biar masuk ke saluran irigasi.
“Apabila hujan deras pasti tanggulnya tidak kuat menahan arus deras, dan juga telah diusulkan kepada pemerintah, supaya dibuatkan tembok penahan,” tukas Parianto.
Senada, salah satu Petani, Gandi berharap kepada Pemkab Lahat melalui instansi terkait agar dibuatkan tembok penahan air permanen, bukan beronjong.
“Kiranya kepada Pemda Lahat untuk membangun tembok yang permanen, sehingga air bisa masuk ke saluran irigasi dan petani bisa bercocok tanam,” bebernya.
Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, dari daerah pemilihan (Dapil) IV, Dendi Alexander menambahkan, permasalahan kerusakan papakan sawah menjadi prioritas pemerintah untuk diperbaiki.
“Saya mewakili masyarakat Tanjung Sakti mengharapkan kepada Pemerintah, untuk turun tangan guna mewujudkan Lahat Bercahaya,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini papakan irigasi sementara memakai kayu seadanya yang dipastikan tidak bertahan lama. “Menyedihkan sekali melihat warga didesa ini terlebih lagi musim hujan, karena petani akan bergerak untuk tanam padi. Untuk itu, kita berharap pemerintah melalui instansi berwenang bisa secepatnya diperbaiki,” pungkas politisi Partai Gerindra ini.