PALEMBANG, GLOBALPLANET - Diketahui pemeriksaan dilakukan Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai upaya tindak lanjut hasil reaktif rapid tes pertama yang dilakukan pada 26 Mei lalu.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, pemeriksaan tersebut merupakan tindak lanjut pada hasil reaktif dari Rapid tes tahap pertama yang dilakukan pada 26 Mei lalu.
"Dari 39 spesimen yang dikirimkan untuk dilakukan uji swab. Sebanyak 30 spesimen sudah keluar hasilnya. Ada 25 yang positif dan 5 lagi negatif," ujar Yudhi, Kamis (11/6/2020).
Dijelaskan Yudhi 20 diantaranya adalah pedagang pasar kebon semai dan 5 lainnya adalah warga sekitar. Kondisi orang-orang yang positif covid-19 tersebut juga dalam keadaan baik dan tanpa gejala.
Hasil pemeriksaan masih akan keluar secara berangsur. Namun mayoritas yang positif saat ini adalah para pedagang di Pasar Kebon Semai Sekip.
"Kondisi orang-orang yang positif covid-19 tersebut juga dalam keadaan baik dan tanpa gejala. Berdasarkan info dari kepala Puskesmas Sekip, semuanya dengan keadaan umum baik. Sekarang mereka sedang menjalani isolasi mandiri di rumah," jelasnya.
Dirut PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, saat ini pasar kebon semai tetap buka sejak 7 Juni, untuk pedagang yang positif tidak diperkenankan untuk berdagang sementara waktu.
"Sementara pasar tetap buka, untuk yang positif kita serahkan ke dinas kesehatan. Dan yg dikategorikan positif tidak kita izinkan untk beraktifitas di pasar karena harus menjalani isolasi," ujar Rizal.
Terpisah, Jubir gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, upaya tracing masif akan terus dilakukan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 terhadap klaster di Pasar Kebon Semai Sekip Palembang.
Serta tidak menutup kemungkinan akan melakukan survei dan pemeriksaan terkait Covid-19 di pasar-pasar lain meskipun pasar tersebut tidak memiliki riwayat virus corona.
"Apalagi sudah ada 25 orang yang dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil swab yang dilakukan secara serentak di kawasan tersebut. Dari situ tracing akan terus berlanjut ke yang lain," kata Yusri.
Meski telah terjadi penularan, Yusri menerangkan klaster pasar di kota Palembang masih masuk kategori terkendali. Sebab riwayat penyebarannya jelas dan mampu untuk dilacak.
"Kalau ditemukan yang positif, sedangkan tidak ada riwayat kontak berarti penyebarannya sudah tidak diketahui. Tapi sejauh ini Pasar di Palembang masih terkendali. Dalam artian mereka yang positif memang ada riwayat kontak dengan pasien positif sebelumnya," terangnya.
