PALEMBANG, GLOBALPLANET - Berdasarkan keterangan yang diperoleh, proses Gerhana Matahari cincin untuk di Palembang dimulai pada pukul 14:33 WIB, puncaknya pukul 15:06 WIB dan berakhir pada pukul 15:37 WIB.
Pantauan Globalplanet.news di Plaza Benteng Kuto Besak, tak terlalu banyak masyarakat yang menanti momen gerhana ini. "Niatnyo nak nobar tapi dari tadi mendung, jadi cuma jalan-jalan samo makan di BKB, dari siang memang hujan. Tapi kita masih pengen coba liat," ujar Yuni salah satu warga yang tengah berada di BKB bersama kerabatnya.
Sebelumnya sejak Minggu siang Kota Palembang beberapa kali diguyur hujan ringan-sedang hingga awan tebal menutupi langit.
Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, mengungkapkan gerhana matahari Cincin Parsial yang terjadi 21 Juni 2020 berdasarkan waktunya bisa disaksikan di Wilayah Indonesia khususnya Sumatera Selatan. Namun karena saat ini kondisi cuaca tidak mendukung akibat hujan.
"Berdasarkan prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, cuaca berawan hingga hujan Ringan - Sedang di wilayah Kota Palembang yang membuat proses terjadinya Gerhana Matahari Cincin Parsial (Sebagian) tidak bisa teramati secara jelas dan Continue," ungkap Sinta ketika dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, memang fenomena Gerhana Matahari Sebagian (GMS) kali ini kurang didukung faktor cuaca. Karena sebagian besar wilayah Sumsel berawan dan berpotensi hujan. Karena beberapa hari terakhir ini kondisi atmosfer wilayah Sumsel masih cukup lembab dan pola angin masih terjadi belokan
"Untuk sekarang fase gerhana untuk wilayah Sumsel sudah selesai pak karena fase kontak akhir antara pukul 15.15 WIB hingga pukul 15.45 WIB," jelasnya
Di samping itu fenomena MJO (Maddenn Julian Oscalliation) perlahan lahan sudah mulai berkontribusi juga memberikan tambahan uap air di wilayah Sumsel. Kondisi cuaca seperti ini diprakirakan dapat berlangsung hingga dua atau tiga hari ke depan.