BANYUASIN, GLOBALPLANET - “Waktu ke waktu, jumlah santri kemudian bertambah. Dari puluhan hingga ratusan dan kini, santri yang aktif mencapai 510 orang. Rata-rata santri yang belajar di Pesantren Nurul Iman ini berasal dari kalangan prasejahtera, putus sekolah, bahkan masyarakat yang dahulu memiliki masa lalu kelam, namun ingin berhijrah. Mereka dibimbing dengan sabar di pondok ini,” kata Aris Lazuardi dari Tim Program ACT Sumatera Selatan, Sabtu (25/7/2020).
Seiring santri yang bertambah, pondok juga berjuang meningkatkan fasilitas bagi para penuntut ilmunya. Sebab mereka tinggal di bangunan kurang layak dan terus memeras keringat guna membangun bangunan baru yang lebih nyaman untuk menuntut ilmu.
Para dermawan tak sampai hati melihat kondisi tinggal para santri. Ini tergambar dari urunan para dermawan, sampai-sampai pondok itu pun bisa menghadirkan bangunan asrama baru yang lebih layak untuk para santri sejak bulan Juni lalu dan kini hingga menunggu diresmikan.
“Tadinya para santri laki-laki kita lihat ada yang tinggal di pondok-pondok yang terbuat dari pelepah nipah. Melalui bantuan para dermawan, kita menghadirkan bangunan permanen untuk para santri ini, sehingga lebih nyaman bagi mereka saat beristirahat,” jelas Aris.
