PALEMBANG, GLOBALPLANET - Mereka tampak sering menunggu di lampu merah pada pagi hingga malam hari. Melihat fenomena ini, khususnya manusia silver, Dinas Sosial kota Palembang mengaku kewalahan karena sudah beberapa kali memberikan teguran dan pembinaan. Namun mereka para manusia silver masih ke jalan dan bahkan terkesan bertambah. "Kami rutin patroli dalam satu pekan, hampir setiap hari petugas Dinsos patroli mobile ke lokasi mereka (manusia silver) meminta-minta. Sudah sering, tapi tetap saja masih beroperasi," kata Kepala Dinas Sosial Kota Palembang Heri Aprian, Rabu (19/8/2020).
Oleh karena itu, pihaknya kini akan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengkoordinir patroli mengingat armada yang dimiliki Dinas Sosial juga terbatas. "Nanti akan kita bahas dengan Pol-PP soal pengemis ini, yang pasti kita hanya lakukan pembinaan," singkatnya.
Dirinya menilai para pengemis ini memanfaatkan situasi dampak pandemi, dimana belas kasihan setiap pengendara akan muncul. "Masyarakat maupun pengendara juga kami ingatkan jangan dikasih (uang). Kalau dikasih, mereka terus disitu jadi betah. Di Perda kota Palembang tahun 2013 melarang pemberi memberikan uang pengemis, karena bisa dikenai sanksi denda maksimal Rp50 juta dan kurungan 3 bulan. Tapi tidak pernah kami terapkan, karena butuh kerjasama dengan pengadilan," tegasnya.
