PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Salah satu tempat pembuatan bubur legendaris ini dilakukan pengurus Masjid Al-Mahmudiyah (Masjid Suro) di Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II.
Di masjid ini, masyarakat bergotong royong membuat bubur yang nantinya diperuntukkan bagi 1.500 anak yatim dan masyarakat Kota Palembang.
Adapun bahan-bahan yang dijadikan bubur adalah nasi dan daging sapi cincang. Bumbunya pun beragam, mulai dari bawang merah, bumbu sop, bawang putih, lada, ketumbar, paloh, cengkeh, kayu manis, daun bawang, kecap manis, kecap asin, dan bumbu malbi.
"Beras 20 kilo, kami menggunakan 2 buah Grengseng (tungku) masing-masing 10 kilo beras. Setelah berasnya jadi bubur baru dimasukkan bumbu-bumbu tadi dan daging cincang yang sebelumnya sudah diberi bumbu malbi," ujar Yusuf salah satu pemasak bubur Asyura.
Menurutnya kesulitan dalam membuat bubur asyura adalah selama mengaduk bubur harus sabar, dan ketika mengaduk mulai berat dibutuhkan tenaga ekstra.
Kayu yang digunakan untuk memasak pun adalah kayu pelawan, kayu ini dipilih karena panas yang dihasilkan tahan lama.
"Dari pukul 8 pagi kami mulai memasak bubur hingga selesai nanti butuh waktu 4 jam. Secara bergantian kami mengaduk bubur supaya bagian bawah tidak mengeras," jelasnya.