MUBA, GLOBALPLANET - Kapolres Muba, AKBP Erlin Tangjaya mengatakan, tes psikologi tersebut bertujuan untuk mengetahui kelayakan personil dalam memegang dan menggunakan senjata api. "Ini bagian dari pembinaan personil yang memegang senjata. Tes psikologis untuk menetahui kelayakan anggota," ujar Kapolres Muba saat dibincangi.
Sementara, Kepala Bagian Sumber Daya (Sumda) Polres Muba, Kompol Samseh, menambahkan, anggota yang mengikuti tes psikologi adalah anggota yang memperpanjang kepemilikan senjata api dan yang baru memegang senjata api.
"Anggota yang akan memperpanjang kepemilikan senpi harus ikut tes," kata Samseh.
Ketua Tim Psikologi Polda Sumsel, Kompol Jarot, S.psi, menuturkan, pihaknya perlu melihat dan mengawasi pemakaian senjata api oleh anggota Polres. Hal ini terkait kondisi psikologis manusia yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
"Tes ini perlu dijalani anggota kepolisian untuk melihat kelayakannya dalam memegang senjata api. Hal ini bertujuan agar pemegang senjata api tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain," terang dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan dalam tes psikologi bagi anggota polisi tersebut, yaitu seperti kepribadian, kecerdasan dan sikap kerja.
"Hasil dari tes ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan bagi tim di Polda Sumsel dalam menentukan apakah anggota tersebut layak memegang senjata api atau tidak," tandas dia.
