PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ternyata korban yang masih duduk di kelas 1 SD itu meninggal usai dianiaya ibunya, LH (26). Pelaku tega membunuh putrinya lantaran kesal sang anak sulit menerima pembelajaran saat belajar online.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang, Ahmad Zulinto menyayangkan kejadiaan naas ini. Dirinya mengimbau keras kepada orang tua dalam membimbing anak belajar secara virtual. Pasalnya, ada kasus orang tua yang menganiaya anaknya sendiri hingga tewas. Karena anak kesulitan dalam mengikuti proses belajar secara online.
"Harus kita akui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini disebabkan oleh musibah Covid-19 yang melanda. Sekarang, pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja tapi juga orang tua, pemerintah, dan masyarakat," ungkap Zulinto, Jumat (18/9/2020).
Menurutnya, walaupun orang tua tidak mampu ataupun sedikit kesal jangan dipaksakan, apalagi sampai memukul dan sebagainya. Dengan kejadian orang tua yang menganiaya anaknya hingga tewas, Disdik kota Palembang ikut prihatin, karena mendidik bukan seperti itu.
"Ya mari kita bersabar jangan seolah-olah dipaksakan, anak-anak diajak bermain di rumah dengan kesenangan, jangan di pukul. Kami aja cubit siswa dituntut (lapor polisi) oleh orang tua murid. Sekarang banyak orang tua yang dilaporkan anaknya karena memukuli mereka," terangnya.
Agar hal serupa tidak terjadi, ia mengajak orang tua sama-sama mendidik anak di masa pandemi dari rumah. Zulinto menambahkan, ia juga berpesan kepada guru-guru sekolah untuk tidak memberikan beban yang berat kepada siswa.
"Saya sudah menyampaikan kepada guru janganlah diberi beban yang berat, soal 3 sampai 5 cukup. Kondisi ekonomi sudah sangat sulit jangan membuat beban dengan materi siswa yang banyak dan sulit," pungkasnya.