PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kota Palembang mencatatkan rasio tertinggi di Sumsel yakni 9,04, artinya 9 dari 1000 warga palembang sudah diuji swab dengan metode PCR, sementara ada 1,6 juta penduduk di kota pempek tersebut.
Kemudian Kota Lubuklinggau mencatatkan rasio 8,57 di bawah Palembang, di susul Kabupaten PALI dengan rasio 5,51 dan Muara Enim dengan rasio 4,73.
"Empat daerah dengan tes PCR yang memenuhi rasio perseribu penduduk di Sumsel yakni Kota Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Muara Enim," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri, Senin (5/10/2020).
Rasio tes PCR perseribu penduduk di empat wilayah itu lebih tinggi dari capaian rasio rata-rata Sesumatera Selatan, yakni pada angka 3,39 atau sedikit lebih rendah dari anjuran WHO di angka 3,5 perseribu penduduk.
Yusri menerangkan, ada tujuh laboratorium tes PCR di Sumsel yang mampu memeriksa seribu lebih swab setiap hari. "Kami masih berupaya memenuhi rasio itu secara merata meskipun saat ini kondisinya agak sulit karena ada revisi dari Kemenkes terkait kategori orang yang di uji swab," katanya
Yusri menjelaskan, masih lambannya capaian tes PCR juga disebabkan terbatasnya pemeriksaan yang hanya menyasar pada kontak kasus simptomatik (bergejala), sedangkan kontak yang tanpa gejala tidak diuji swab.
Akibatnya daerah yang paling banyak kasus positif Covid-19 menjadi yang paling banyak melakukan uji swab, sedangkan daerah dengan sedikit kasus positif cenderung lebih pelan dalam memenuhi rasio tes PCR.
"Memang kondisinya saat ini berbeda sekali, kalau dulu setiap kontak di uji swab, namun sekarang hanya yang bergejala saja, yang tidak bergejala bisa tes mandiri jikapun mau," imbuhnya.
Sebagai informasi, sementara total kasus positif Covid-19 di Sumsel per 5 Oktober mencapai 6.346 kasus, sebanyak 4.738 kasus sudah dinyatakan sembuh dan terdapat 357 kasus meninggal dunia.