PALI, GLOBALPLANET - Tahun 2013 lalu warga Tempirai yang hendak menuju Talang Ubi harus menempuh waktu dua setengah jam bahkan lebih, sekarang tidak sampai 30 menit sudah dapat sampai ke kota Pendopo.
"Kami sangat bersyukur, sekarang ini menuju Talang Ubi bisa lebih cepat. Kalau dulu tahun 2013 untuk tiba ke Talang Ubi harus keliling melewati Babat dan Talang Bulang, sekarang sudah lebih cepat," kata Abdul Malik Sholeh, tokoh masyarakat Tempirai saat bertemu Heri Amalindo di warung Sudiyanto Desa Tempirai, Selasa (28/10/2020).
Menurut Malik Sholeh, saat ini Pemkab PALI telah membangun jalan pintas Tanjung Baru menuju Talang Ojan sehingga lebih cepat dan bisa ditempuh hanya 30 menit saja.
"Kalau dulu tahun 2013, jalan Tanjung Baru menuju Talang Ojan tidak bisa dilewati. Jangankan mobil, sepeda motor saja tidak bisa lewat, untuk berjalan kaki lagi masih sulit. Tetapi sekarang jalannya sudah dicor dan diaspal mulus," ujar Malik Sholeh.
Namun demikian, Malik Sholeh mewakili masyarakat Tempirai Raya berharap Heri Amalindo saat memimpin pada periode kedua nanti, mengaspal jalan cor yang belum di aspal.
"Sebagai anak kepada bapak, kami meminta apabila periode kedua nanti, jalan cor yang belum diaspal itu ditimpa cat hitam. Biar lebih mulus, hitamkan lagi pak" ujar Malik Sholeh sambil berseloroh.
Menanggapi hal tersebut, Heri Amalindo mengakui bahwa sebagian jalan memang baru dicor agar pondasi jalan menjadi kuat. Dia juga mengungkapkan, dirinya sudah memprogramkan jalan yang sudah dicor akan di aspal agar masyarakat lebih mudah menngangkut hasil pertanian.
"Ini sudah menjadi program kami untuk melapisi jalan cor dengan aspal. Insya Allah di periode kedua nanti, aspal akan memuluskan jalan di Tempirai," terang Heri.
Untuk diketahui, jadwal kampanye Selasa (27/10/2020) Heri Amalindo mengunjungi masyarakat Tempirai Raya yang terdiri dari lima desa yaitu Desa Tempriai Induk, Tempirai Utara, Tempirai Timur, Tempriai Selatan, Tempirai Barat yang semuanya kecamatan Penukal Utara.
Dalam kunjungan ke Tempirai, Heri Amalindo berkomunikasi dengan masyarakat Tempirai Timur, Generasi Milenial, Ibu-ibu dan elemen masyarakat lainnya. Antusias masyarakat sangat tinggi terlihat dengan semangat warga mengikuti kegiatan meskipun dibatasi oleh protokol kesehatan secara ketat.
