JAKARTA, GLOBALPLANET. - Pin emas yang diterima Herman Deru tersebut disematkan oleh Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian (PPP) Pusluhtan Joko Samiyono mewakili Kementerian Pertanian RI, bersamaan dengan dibukanya pelatihan dan pembekalan bagi 1.000 tenaga pendamping penyuluh pertanian, POPT dan PBT, belum lama ini.
"Masalah pangan jangan lengah. Dalam kondisi apa pun, pertanian harus tetap jalan, karena hanya pertanian yang dapat menyediakan pangan," kata Joko.
Diketahui, pada tahun 2019, Sumsel mampu menghasilkan 2,6 juta ton gabah kering giling (GKG) setara 1,4 juta ton beras dengan luas panennya 539.316 hektare. Sementara data KSA dari BPS mencatat produksi nasional 2019 mencapai 31,31 juta ton beras. Hingga akhir Desember 2019, tercapai surplus berupa stok 5,90 juta ton.
Bahkan, Herman Deru sendiri saat ini semakin gencar meningkatkan produksi beras di Sumsel. Hal itu dibuktikannya dengan merekrut 1000 tenaga penyuluh pertanian untuk memberikan pendampingan kepada para petani.
"Ini bagian dari kerja kolaboratif. Antara petani, teknologi dan pemerintah harus ada sinkronisasi sehingga upaya untuk meningkatkan produksi pertanian tercapai," kata Herman Deru.
Terlebih, Sumsel memiliki lahan pertanian yang luas sehingga harus termanfaatkan dengan baik.
"Meningkatkan hasil produksi pertanian, sulit dicapai tanpa pembekalan bagi penyuluh pendamping petani. Pemprov merekrut seribu penyuluh baru untuk mengawal petani berproduksi," tuturnya.