loader

Nasib Tembakau Perangai, Dahulu Bikin Sejahtera, Sekarang Makin Ditinggalkan

Foto

LAHAT, GLOBALPLANET.news - Camat Merapi Selatan, Heri Yulianto membenarkan, saat ini jumlah petani tembakau tinggal segelintir, hanya ada di Desa Tanjung Beringin. Kesulitannya bukan hanya masalah penjualan, juga karena masa panen tembakau yang hanya 1 kali per tahun. Ditambah tembakau hanya bisa hidup didataran tinggi, di atas bukit. 

"Tembakau ini tanaman musiman, hanya bisa saat musim panas," kata Heri (15/12/2020).

Sebagai salah satu warisan budaya, tembakau perangai harus dilestarikan dan eksistensinya dijaga. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat banyak dan saat ini hanya memantau petani tembakau, dan menampung keluhan serta mencari solusi agar tembakau perangai tetap dilestarikan. 

Sementara, Andi Sucitra, anggota DPRD Lahat Dapil Merapi Area menuturkan, dahulu masyarakat Merapi Selatan mayoritas berprofesi sebagai petani tembakau, cengkeh, pala, dan kayu manis. Namun karena kerasnya persaingan tembakau, masyarakat mulai beralih profesi. 

"Tembakau Perangai ini namanya sudah dikenal masyarakat Sumatera, karena disebut tembakau berkualitas baik," tutur Andi.

Andi berharap, kedepan Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat, bisa kembali menaikkan nama tembakau perangai. Karana tembakau perangai ini bisa disebut masuk kategori warisan budaya masyarakat. 

"Berharap nama tembakau perangai meroket lagi. Bila perlu jadi sovenir, jadi oleh-oleh wajib khas lahat bagi wisatawan," ucap politisi PAN ini. 

Share

Ads