PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Dari pantauan Globalplanet.news kegiatan belajar tatap muka tersebut diterapkan dengan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari para siswa datang dengan diwajibkan menggunakan masker dan face shield , mencuci tangan, hingga berjarak saat berada baik di dalam maupun di luar kelas dan pemeriksaan suhu tubuh.
Kepala SMP Negeri 36 Palembang, Surmiwati, mengatakan, meski masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mengenai kepastian pelaksanaan KBM, pihaknya sudah menyiapkan segala persiapan menjelang tatap muka.
"Dua hari ini kami sudah menggelar simulasi ini dengan melibatkan siswa. Kita bagi per sesi, siswa yang mengikuti simulasi ini dari kelas 7 hingga kelas 9," ujar Surmiwati.
Ia menjelaskan, kegiatan simulasi ini diterapkan mulai dari siswa masuk dari pintu gerbang sekolah sampai masuk ke dalam kelasnya. simulasi berlangsung selama tiga hari dan dilakukan dengan harapan agar saat masuk nanti para siswa tidak canggung lagi dan mengerti dengan kegiatan KBM ditengah pandemi ini.
"Untuk orang tua yang mengantar dimulai dari pintu depan gerbang sekolah, saat simulasi sejumlah siswa dihadirkan dengan menggunakan seragam. Ketika hendak masuk area sekolah, satu persatu siswa dicek kelengkapan masker, face shield, lalu suhu tubuhnya juga diperiksa oleh guru kita," jelasnya.
Selain itu kata Surmiwati, tempat duduk siswa akan diatur ketika di dalam kelas, lara siswa duduk berjarak dengan tanda silang di area bangku.
"Siswa juga kami minta untuk mencuci tangan sebelum masuk ke ruang kelas. Bagi siswa yang memiliki suhu tubuh di atas normal akan langsung dibawa ke ruang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, " tambahnya.
Sementara Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, Pemkot Palembang masih menunggu kebijakan yang jelas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kemudian Pemerintah Kota juga butuh koordinasi dengan Disdik Kota Palembang, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan, dan Satgas Covid-19 Palembang..
"Nanti kita lihat dulu bagaimana kebijakan dari Kementerian Pendidikan. Karena Palembang ini statusnya fluktuatif (naik turun) dan ini akan kita sesuaikan," ujar Harno.
