MUBA, GLOBALPLANET.news - "Kita pasang portal bukannya menutup, namun membatasi karena jalan kabupaten itu beban maksimalnya 10 ton," ujar Apriyadi.
Jalan-jala strategis yang dibangun Pemkab Muba, sambung dia, bertujuan untuk memudahkan akses transportasi masyarakat baik orang maupun barang. Sehingga harus dijaga agar tidak cepat mengalami kerusakan.
"Jalan-jalan strategis yang kita bangun menggunakan uang rakyat, kita pasang portal agar masyarakat benar-benar menikmati dari sisi ekonomi. Baru dilakukan (pemasangan portal) di Jalan Simpang Siku. Kedepan kita pasang lagi di jalan Sukarami-C2 dan Simpang Plakat Tinggi," beber dia.
Lebih lanjut Apriyadi mengatakan, rusaknya jalan strategis di Kabupaten Muba, salah satunya disinyalir akibat aktivitas kendaraan perusahaan yang kapasitas angkut melebihi 10 ton, terutama perusahaan perkebunan.
"Kami tidak menutup, hanya membatasi. Sebab kami sinyalir ada mobil angkutan kelapa sawit melebihi 10 ton. Padahal perusahaan ini tidak ada kontribusi," kata dia.
Kedepan, kata dia, pemeriksaan ketat bagi kendaraan perusahaan yang melintas di jalan strategis akan dilakukan oleh pihaknya. Agar kendaraan yang melintas benar-benar mematuhi aturan yang berlaku.
"Kalau tidak (patuh) kita usulkan izin perusahaan dicabut. Jadi, siapapun yang ingin memanfaatkan jalan kabupaten harus dibawah 10 ton. Kita bangun jalan ini semata-mata untuk masyarakat," tandas dia.
