BANYUASIN, GLOBALPLANET - Orang Nomor Satu di Bumi Sedulang Setudung ini menjadi kader PMII di era PC PMII Palembang ketika Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) pada 23 Juli 1996. Saat itu PMII diketuai Sahabat Guntur dan Sekretaris Lois.
Hal itu ditegaskan Bupati Banyuasin, pada Ramah Tamah Ikatan Keluarga Alumni Peregerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Cabang Kabupaten Banyuasin, Kamis malam (18/3/2021)
“Masuk PMII ini saya diajak oleh Sahabat Lois yang sekarang ini menjadi pengusaha di kota Betung. Saya hanya tidak banyak organisasi saya hanya masuk organisasi PMII dan IMUBA,” tegas Askolani.
Adapun temu kangen berlangsung penuh akrab, dan canda tawa tampak Bupati duduk satu meja dengan seniornya Guntur, juga teman satu angkatan di PMII yakni Lois, Sangi Riswanto dan Rudianto. Hadir juga, sahabat Jahri, Mustofa Kamal, Amril Nurman, Ismail Fahmi, Rozalina, Fahriah dan Misnawati.
Ketua DPC PDIP Banyuasin ini, mengakui cara pengkaderan PMII, bahwa telah dibuktikan dirinya saat ini diamanahkan masyarakat menjadi Bupati Banyuasin. “Saya bangga dikader PMII, saya tulen PMII, saya juga saat ini menjadi pengurus Mutasyar NU,”tegasnya.
Suasana makin akrab hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 22.00 Wib. Bupati Askolani menjelaskan keberhasilan pembangunan di Banyuasin pada kepemimpinannya. “Banyuasin nomor 4 Produksi Beras di Indonesia, target saya nomor 1 di Indonesia. Itu karena dibantu Program Serasi luas lahan terbanyak di Sumsel.
“Kami juga bangun jalan poros, Banyuasin Religius dengan membangun rumah Tahfiz tanpa APBD. Selain juga dibantu anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat,”terangnya. Oleh karena itu, Askolani berharap kader PMII dapat mendukung Visi Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera terdapat didalamnya 7 Program dan 11 gerakan masyarakat . “Saya jangan dibiarkan sendiri, bantu saya bangun Banyuasin. Kalau berhasil PMII juga yang punya nama, sebaliknya yang malu PMII juga,”katanya.
Apa yang dikatakan Bupati ini, dibenarkan Guntur yang merupakan mantan Ketua PC PMII Kota Palembang. Kata Guntur, alasan saat itu membentuk PMII di Perguruan Tinggi lain agar kader PMII tidak hanya di IAIN saja. Karena kalau di IAIN hanya bisa jadi Kemenag, tapi cita-citanya memang kader PMII bisa menjadi Bupati dan Gubernur. “Saya saksinya jika sahabat Askolani adalah PMII. Saya yang mengkadernya jadi jangan lagi ada sahabat lain yang ragu dengan PMII sahabat Askolani,” bebernya.
Maka dengan tegas Ketua KPID Sumsel ini menyatakan komitmennya dihadapan Bupati mengintruksikan seluruh kader PMII untuk menyukseskan Program Bupati Askolani. “Tidak ada alasan untuk tidak membantu sukseskan Program yang sahabat Askolani, halal kita bantu apapun itu,” katanya.