loader

Sebanyak 3.758 Personel Gabungan Akan Dikerahkan Dalam Operasi Lilin Musi tahun 2022

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Sebanyak 3.758 personel gabungan akan dikerahkan dalam operasi lilin Musi tahun 2022 untuk menjaga perayaan natal dan tahun baru 2023 di Sumatera Selatan. 

Dalam rapat ini turut hadir dalam pertemuan itu seperti Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya, Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo, Ketua DPRD Sumatera Selatan RA Anita Noeringhati.

Dalam pembahasan tersebut, menjelang Nataru sebanyak 3.758 personel gabungan akan dikerahkan dalam operasi lilin Musi tahun 2022 untuk menjaga perayaan natal dan tahun baru 2023 di Sumatera Selatan. Serta Risiko kejahatan terorisme, kemacetan dan bencana alam juga mulai dipetakan.

Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo menuturkan bahwa dalam menyambut natal dan tahun baru sejumlah potensi kejadian yang berisiko terjadi seperti adanya potensi terorisme yang mana kejadian seperti itu bisa mengancam umat yang sedang beribadah pada saat natal dan tahun baru.

"Kejadian terorisme yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung beberapa waktu lalu menjadi sinyal kuat untuk setiap instansi terkait lebih waspada," ujarnya

Dirinya menambahkan bahwa kejadian di Bandung waktu itu dikhawatirkan menjadi pemicu kemungkinan adanya kejadian yang sama. Karena itu, pengamanan harus ditingkatkan. Imbuhnya.

Dalam agenda operasi lilin Musi 2022 yang mulai akan digelar pada 23 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023, akan dikerahkan sebanyak 3.758 personel gabungan yang terdiri dari 2.058 personel Polri dan lainnya berasal dari instansi terkait seperti TNI, jajaran Pemda, BUMN, dan sejumlah instansi terkait lainnya.

Di Sumatera Selatan sendiri setidaknya terdapat 620 gereja yang mana harus dijaga sepanjang pelaksanaan peribadatannya. Namun tidak hanya tempat ibadah saja, penjagaan juga harus dikerahkan ke sejumlah tempat wisata, titik kemacetan, hingga di sejumlah pusat keramaian. 

Personil yang dikerahkan, nantinya akan berjaga di 48 Pos Pengamanan, 32 Pos Pelayanan, dan 6 Pos Terpadu. Serta beberapa pos yang berada di perbatasan akan berkoordinasi pula dengan polres-polres seperti di Perbatasan Sumsel-Jambi,  Sumsel-Bengkulu, Sumsel-Lampung, dan Sumsel-Kepulauan Bangka Belitung. 

"Jangan sampai pos yang sudah didirikan itu kosong. Jalin komunikasi yang baik antar instansi," ujar Albertus.

Dirinya juga menambahkan bahwa pengaman pada perayaan Nataru ini harus lebih meningkat dibandingkan pada saat perayaan idul Fitri yang mana terdapat kemacetan yang panjang.

Dirinya mengambil contoh di sejumlah titik yang rawan kemacetan seperti di kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin yang mana hampir setiap hari besar menjadi salah satu titik kemacetan. . 

"Antisipasi harus segera dipetakan dengan membuat sejumlah rekayasa lalu lintas yang dapat digunakan untuk mengurai kemacetan," tuturnya.

Selain itu, Albertus juga mengingatkan akan risiko terjadinya kerumunan orang (crowd crush) yang bisa menimbulkan bencana seperti terjadi di tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ataupun di tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan. "Jangan sampai  kegembiraan itu berubah menjadi bencana," ujar Kapolda.

Share

Ads