OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur, akan menganggarkan sebesar Rp2 miliar untu kreward bagi bidan desa dengan syarat angka stunting nol di kabupaten yang lebih dikenal sebagai daerah penghasil pangan.
Demikian diungkapkan, Bupati OKU Timur, Ir, H, Lanosin, MT, ketika membuka Evaluasi Kerja Triwulan 1, 2024 serta Soailisasi ILP integritas layanan primer dan percepatan penurunan stunting di OKU Timur, pada Minggu (26/05/2024) bertempat di Puri Sebiduk Sehaluan.
Salah satu isi dari visi dan misi Maju Lebih Mulia yang diusungnya, bidang kesehatan. Ukuran keberhasilan suatu daerah diantaranya IPM yang tinggi salah satu unsurnya angka harapan hidup masih dipoin 69.
Permasalahan stunting di OKU Timur menurun drastis, diharapkan dengan tenaga kesehatan yang ada bisa menghapuskan stunting di Bumi Sebiduk Sehaluan, kata Lanosin.
"Teruskan dan tingkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tingkat Puskesmas dan Posyandu, bagi bidan desa kader Posyandu, kami pemerintah akan memberikan reward bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang gagal,"imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan akan menganggarkan Rp 2 milir untuk reward bagi bidan desa dengan syarat angka stunting nol di OKU Timur.
Mari sama-sama berupaya meningkatkan angka harapan hidup masyarakat OKU Timur dengan program USG keliling desa, silahkan pihak desa mendata dan lapor ke Puskesmas dan para bidan desa,tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan M, Yakub, SKM, MM, menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini diikuti 550 peserta yang terdiri dari bidan desa, kader Posyandu, staf Dinkes dan Labkesda OKU Timur
Tujuan dari kegiatan ini diharapkan kinerja tenaga kesehatan dapat meningkat dan mampu memberikan yang terbaik bagi OKU Timur.
Dinkes berupaya secara terus menerus menurunkan angka stunting di OKU Timur dengn berbagai macam cara. OKU Timur dinilai berhasil dalam menekan angka stunting, tercatat sebanyak 126 kasus per Februari 2023 maupun turun dari 197 kasus dibandingkan tahun sebelumnya,terangnya.
Penurunan angka stunting berkat upaya berbagai instansi terkait di wilayah itu dalam melakukan intervensi yang tepat melalui pemberian makanan tambahan (PMT) pabrikan,jelas Yakub.
Bahkan, sejak 2023 pihaknya memakai PMT lokal yang lebih banyak mengandung protein hewani. Selain itu, pihaknyapun menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga asupan gizi bagi ibu hamil agar bayi di dalam kandungan terhindar dari stunting,ungkapnya.
Mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan sangat penting diantaranya memperbanyak konsumsi yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah cacat tabung saraf pada calon bayi.
"Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menekan angka stunting di OKU Timur dengan target nasional turun menjadi 14 persen pada 2024,"ujarnya.