MUBA, GLOBALPLANET - "Pemeriksaan ini dilakukan terhadap hewan kurban, untuk memastikan layak atau tidak dijual kepada masyarakat," ujar dia, saat dibincangi disela -sela pemeriksaan hewan kurban di Kecamatan Sekayu.
Dari hasil pemeriksaan, sambung dia, secara keseluruhan hewan yang dijual dalam kondisi baik dan tidak temui hewan yang memiliki penyakit membahayakan seperti penyakit jembrana dan lainnya.
"Meskipun begitu, tadi ada kita temukan hewan yang belum cukup umur dan mengalami sakit ringan. Kita sudah minta kepada pihak penjual untuk dipisahkan. Hewan yang belum cukup umur tidak dijual untuk kurban, sedangkan yang sakit segera kita berikan obat," jelas dia.
Bagi masyarakat yang hendak membeli hewan kurban, diharapkan untuk lebih teliti dan mengetahui berbagai syarat yang telah ditetapkan. Seperti memilih hewan kurban yang sehat, hewan kurban tidak cacat, dan hewan kurban telah cukup umur.
"Untuk masalah kesehatan hewan ini kita terus lakukan monitor, karena volume penjualan sangat tinggi jelang Idul Adha ini, jadi pengawasan kita tingkatkan," jelas dia.
Sementara, penjual hewan kurban, Herman Munir, mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu bekerjasama dengan DTPHP Muba untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. "Kita sebagai penjual juga terus memastikan kesehatan hewan kurban, seperti pemberian pakan yang layak dan menjaga kebersihan, baik hewan maupun kadang," kata dia.
Di tengah Pandemi COVID - 19 saat ini, penjualan hewan kurban tidak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pihaknya melakukan pengurangan harga, agar masyarakat tetap dapat berkurban baik sapi maupun kambing.
"Tahun ini memang kita berikan diskon kepada masyarakat yang hendak berkurban. Untuk sapi turunkan harganya sebesar Rp 500 ribu, sedangkan kambing kita turunkan Rp 200 ribu," tandas dia.
