Ia mengatakan, dari delapan program kerja “LDII untuk Bangsa”, kebangsaan berada pada posisi teratas, “Kami lembaga dakwah, yang terus melakukan pembinaan terhadap umat Islam, namun kebangsaan adalah prioritas,” paparnya.
Menurut Zain, bila Indonesia kokoh dengan tiang kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka umat Islam dan agama lain bisa beribadah dengan tenang, “Ibarat kapal, bila negara ini goyang terus karena badai perselisihan suku, agama dan ras, saya kira rakyat yang di dalamnya juga sulit untuk bekerja dan beribadah,” ujarnya.
Menurutnya, semua umat beragama memiliki panduan dalam beribadah dan beramal saleh, namun Pancasila merupakan panduan dalam hidup bermasyarakat. Ia mengimbau, agar silaturahim terus berjalan untuk memperkuat tiang kebangsaan, “Silaturahim dengan ormas Islam lain, juga untuk mencari solusi probelamtika umat,” imbuh Zain.
Ia setuju dengan pendapat Habib Syech, agar tak terus mencari perbedaan tapi memperkokoh persamaan. Dengan prinsip tersebut, umat Islam bisa mengatasai masalah-masalah besar seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis kesehatan, bahkan bencana alam yang terus muncul akibat pemanasan global.
Zain berjanji akan mengagendakan road show silaturahim ke alim ulama, pimpinan pondok dan pemuka agama di Solo. “Alhamdulillah kami telah bisa sowan dengan Habib Syech, untuk merekatkan persaudaraan sesama umat Islam sekaligus meminta arahan dan nasehat,” ujar Zain.
Zain mengatakan akan melaksanakan masukan dan arahan Habib Syech. “Sesuai nasehat Habib Syech, kami siap bergandengan tangan, bekerja sama dan bersatu mewujudkan ukhuwah Islamiyah, kerukunan dan kekompakan khususnya di kota Solo dan umumnya di seluruh Indonesia,” tambah Zain. Saat pertemuan dengan Habib Syech, ia didampingi pengurus LDII kota Solo dan Gus Karim Pengasuh Ponpes Al Qur'any.