“Kita ingin mengupayakan semaksimal mungkin. Perintah bu mentri secara ekplisit mengatakan selamatkan. Artinya kita juga pikirkan bagaimana kelangsungan hidup keluarga ini ke depan," terang dia.
Selain Marlina dan Senen observasi kesehatan juga akan dilakukan kepada Tantri (17) adik ketiga mereka. Hal ini dilakukan mengingat kedua orang tua mereka sudah uzur jika telah tiada maka tumpuan hidup ada pada Tantri.
“Pendampingan pemeriksaan lanjutan kepada Tantri untuk kondisi scoliosisnya dan jika memerlukan penanganan lebih lanjut juga akan dirujuk ke RS Orthopedi Prof. Dr. Soeherso di Surakarta," imbuh dia.
Selain pemulihan kesehatan, Kemensos ujar Salahudin akan mengupayakan bantuan melalui program kewirausahaan sosial bagi orang tua Marlina dan Senen “Karena tentu mereka akan melanjutkan hidup, butuh makan, butuh biaya untuk hidup juga merawat kedua kakak beradik ini,” terang dia.
Diberitakan sebelumnya dua kakak beradik, Marlina (33) dan Senen (26), mengidap Cerebral Palsy (CP). Pada saat lahir kondisi fisik keduanya normal. Namun pada usia 6 bulan, keduanya mengalami kejang demam berulang dan hal tersebut mengakibatkan kerusakan pada syaraf motoriknya. Hal tersebut mengakibatkan gangguan padan pola gerak, otot, keseimbangan dan postur tubuh yang dalam dunia medis disebut Cerebral Palsy.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan data lapangan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten OKI, keluarga ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah sejak tahun 2006 lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Kadinsos Kabupaten OKI, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Fara Diba.
Lebih lanjut dikatakannya, Marlina, Senen, Tantri dan kedua orang tuanya sudah menerima berbagai program pemerintah antara lain tercatat sebagai pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sudah masuk dalam DTKS.
“Kita kembali memastikannya, dan setelah kita di cek dari data, yang bersangkutan telah menjadi penerima manfaat program pemerintah dan beberapa kali diberikan bantuan lainya,” ujar Fara Diba.
Selain itu paparnya Keluarga Hamdi sudah mendapatkan berbagai bantuan sosial seperti BPNT, BST, BLT-DD, Rutilahu BAZNAS Kabupaten OKI dan Bantuan kebutuhan dasar dari Polres Ogan Komering Ilir juga mendapat fasilitasi pemeriksaan kesehatan umum oleh Dokter Puskesmas Awal Terusan yang berkunjung ke rumah.
“Artinya bukan tidak dari perhatian pemerintah, hari ini bersama Kemensos kita mencari solusi bagaimana caranya agar dapat membantu meringankan beban kehidupan mereka,” pungkas dia.