loader

Si Manis Tidak Selalu Baik

Foto

GLOBALPLANET - Minuman manis merupakan jenis minuman yang telah diberikan pemanis, seperti gula cair, brown sugar, sirop, madu, konsentrat buah, dan pemanis buatan. Beberapa contoh minuman manis yang banyak digemari adalah soda, jus buah, minuman kemasan, dan minuman boba.

Selain tinggi gula, produk minuman manis tidak banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Bahkan, jus buah murni yang dikatakan sehat karena mengandung banyak vitamin sebenarnya tidak lebih sehat dibandingkan buah utuh. Hal ini karena kandungan serat dalam jus buah sangat rendah sementara kandungan gulanya tinggi.

Dikutip alodokter, Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2–6 gelas minuman manis setiap minggunya dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 6%, dan konsumsi 1–2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 14%.

Bahaya minuman manis terhadap kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman manis:

1. Obesitas

Peningkatan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas. Nah, kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis akan memberikan Anda asupan kalori dalam jumlah besar.

Berbeda dengan makanan padat, minuman manis tidak memberikan rasa kenyang, sehingga Anda tetap akan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak meski sudah mendapatkan banyak kalori dari minuman manis. Akibatnya, kalori yang masuk akan melebihi kebutuhan tubuh dan terjadilah kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan yang tidak terkendali bisa menyebabkan overweight dan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Oleh karena itu, batasilah konsumsi minuman manis untuk mencegah obesitas sekaligus menurunkan risiko kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.

2. Diabetes

Kandungan gula yang cukup tinggi dalam minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperbesar risiko Anda terkena diabetes. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi pada ginjal, mata, dan jantung.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1–2 gelas minuman manis setiap harinya dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 sebanyak 26%.

3. Kolesterol tinggi dan penyakit jantung

Ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL). Orang yang sering mengonsumsi minuman manis cenderung memiliki kadar HDL yang lebih rendah dan kadar LDL yang tinggi.

Kadar LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko Anda mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung. Sebuah penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi 1 kaleng minuman manis per hari akan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung sebanyak 20%.

4. Kerusakan gigi

Konsumsi makanan atau minuman tinggi gula dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Untuk menghindarinya, minuman manis hanya disarankan untuk dikonsumsi saat jam makan.

Hal ini juga berlaku untuk jus buah karena kandungan gula dan asam di dalamnya dapat merusak gigi. Oleh karena itu, jus buah sebaiknya hanya dikonsumsi saat jam makan utama dan jumlahnya juga perlu dibatasi. Jumlah konsumsi jus buah murni yang disarankan adalah 150 ml per hari.

5. Jenis kanker tertentu

Sebuah penelitian menyatakan bahwa konsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya kanker secara umum, kecuali kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker usus besar. Jenis kanker yang berhubungan erat dengan konsumsi minuman manis adalah kanker payudara.

Konsumsi jus buah murni secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Oleh karena itu, konsumsi buah utuh jauh lebih disarankan daripada konsumsi jus buah yang hanya sarinya saja.

Untuk menghindari bahaya minuman manis, Anda perlu membatasi konsumsinya. Sebagai pengganti minuman manis, Anda dapat memilih air putih atau air berkarbonasi yang tidak mengandung pemanis. Anda juga bisa mengonsumsi minuman soda rendah kalori yang kandungan gulanya lebih sedikit.

Share

Ads