loader

Pemkab Muba bersama Menko PMK Bahas Percepatan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem se-Sumsel  

Foto

MUBA, GLOBALPLANET - Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin Drs H Apriyadi melalui Pj Sekretaris Daerah Muba Musni Wijaya SSos MSi, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Muba H Yudi Herzandi SH MH beserta Kepala Perangkat Daerah Muba, mengikuti Roadshow Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan
Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten / Kota Provinsi Sumatera Selatan Secara Virtual, Selasa (28/3/2023) di Ruang Rapat Serasan Sekate.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy yang hadir secara virtual menyampaikan, inti pertemuan ini adalah untuk melakukan sinkronisasi masalah penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di Sumatera Selatan pencapaiannya relatif baik, tetapi memang perlu ada peningkatan lebih lanjut.

"Dengan adanya sinergi dan kerja sama yang baik hingga ke tingkat lurah dan desa, maka angka kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting bisa ditekan. Mari kita bersama-sama saling bahu membahu untuk menghapus kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka stunting untuk Indonesia maju dan sejahtera," ungkapnya.

Sementara, Pj Sekda Muba Musni Wijaya, seperti yang telah diketahui Kabupaten Muba berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang sangat sangat signifikan, yakni menurun 1,82 persen dan kasus stunting berada di bawah provinsi yakni 17,07 persen. "Keberhasilan Muba dalam menurunkan angka kemiskinan dan kasus stunting ini, tentunya miliki peran yang cukup andil untuk menurunkan persentase angka kemiskinan dan kasus stunting di Provinsi Sumsel," urainya. 

Penurunan angka kemiskinan di Muba merupakan capaian positif dan akan terus dimasifkan dengan program-program serta kebijakan yang menyentuh langsung masyarakat Muba. Dalam upaya penurunan angka kemiskinan di Muba, Pemkab Muba telah merapikan data P3KE yang nantinya akan menjadi basis data dalam upaya pengentasan angka kemiskinan ekstrem di Muba. 

"Adapun persoalan garis kemiskinan di Muba tinggi juga disebabkan harga kebutuhan pokok di Muba yang mahal serta infrastruktur jalan Kabupaten Muba yang masih ada yang rusak. Persoalan-persoalan inilah nantinya yang akan jadi PR kita semua dan tentunya harus dituntaskan," tuturnya.

Share

Ads