GLOBALPLANET - Harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange terus bergerak naik sejak pertengahan Oktober. Muncul kekhawatiran terkait adanya risiko pada output minyak sawit sehingga dapat mengganggu pasokan.
Kabar tersebut membuat harga CPO jelang akhir tahun dan membuat harganya melesat tajam. Bayangkan sejak 14 Oktober hingga hari ini harga CPO telah naik lebih dari 40%. Bahkan harga CPO sempat menyentuh level tertinggi dalam dua tahun melampui level psikologis RM 3.000/ton.
Menurut kajian yang dilakukanRefinitiv, untuk periode 2019/2020 (Oktober-September) produksi minyak sawit Malaysia akan turun 2% sementara produksi minyak sawit Indonesia dan Thailand tumbuh moderat di angka 3%. Jika ditotal pertumbuhan output produsen sawit pada periode tersebut hanya tumbuh 1,5% (yoy).
Sumber: CNBC Indonesia