MEDAN, GLOBALPLANET - Menurut keterangan resmi Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-Butar, Kamis (1/10/2020), selain cabai rawit dan telur ayam ras, komoditas utama penyumbang angka deflasi antara lain angkutan udara, parfum, jeruk, kentang, dan celana panjang jeans pria.
Kata dia, hal ini berdasarkan survei indeks harga konsumen (IHK) di lima kota di Sumut yakni Medan, Siantar, Sibolga, Padang Sidimpuan, dan Gunung Sitoli.
Dinar merinci, tiga kota IHK inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,29 persen, Siantar 0,29 persen dan Gunung Sitoli sebesar 1,00 persen. Sementara dua kota lainnya, yaitu Medan justru deflasi 0,05 persen dan Padangsidimpuan deflasi 0,12 persen.
“Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada bulan September 2020 mengalami deflasi 0,01 persen,” kata Dinar.
Deflasi terjadi, kata Dinar, karena harga sejumlah komoditas mengalami penurunan dan minat masyarakat membeli masih cukup tinggi sehingga terjadi deflasi.
Deflasi ini karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, kelompok transportasi sebesar 0,30 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,55 persen.
Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga, antara lain bawang putih, minyak goreng, tomat, ikan kembung/gembung, pisang, ikan asin teri, dan emas perhiasan.