JAKARTA, GLOBALPLANET - Program peremajaan sawit saat ini terus berlangsung, kendati harus menghadapi masa pandemi. Tentu saja, kegiatan peremajaan sawit tetap menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari terjadinya penyebaran Covid-19.
1. Pohon Kelapa Sawit
Faktanya dari pengerjaan peremajaan sawit itu terbuka peluang untuk memperoleh keuntungan tambahan. Dalam sebuah seminar online Sustain Talk yang diadakan Forum Petani Sawit Berkelanjutan Indoensia (Fortasbi) mengungkap, potensi ekonomi dari pati sawit untuk dijadikan gula merah.
Merujuk pengalaman Kaya Coco, salah satu perusahaan yang mengembangkan gula merah sawit, potensi gula merah dari sisa kayu sawit yang ditebang bisa untuk digunakan menjadi bahan baku gula merah. Cara demikian bisa menjadi pemasukan tambahan bagi petani yang sedang melakukan peremajaan sawit.
Dikatakan Deddy Limanto dari Kaya Coco, satu pokok kelapa sawit biasanya rata-rata memiliki kandungan pati sekitar 250 liter, dengan rendemen sekitar 12%. Artinya satu pokok sawit bisa menghasilkan rata-rata 30 liter pati. “Kendati untuk kebun-kebun sawit tertentu bisa menghasilkan pati sekitar 45 liter per pohon,” katanya dalam seminar online yang dihadiri InfoSAWIT, belum lama ini.
2. Pelepah sawit
Pelepah sawit dapat diolah menjadi sapu lidi dengan nilai ekonomi mencapai Rp2.500–Rp4.500. Sapu lidi sawit tersebut tidak hanya dipasarkan dalam pasar lokal, namun juga sudah merambah pasar ekspor.
Tidak hanya sebagai sapu lidi, tetapi lidi dari pelepah sawit juga dapat diolah lebih lanjut menjadi piring anyaman cantik. Harga dari piring anyaman tersebut mencapai Rp8.000 per satuan.
3. Pola Tanam Polikultur
Polikultur yang dilakukan pada lahan kebun sawit berusia TBM (< 4 tahun) juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan pekebun sawit. Jenis tanaman semusim berumur pendek yang berpotensi tumbuh dengan baik sesuai kondisi di perkebunan sawit dan dapat ditumpang sari dengan sawit, di antaranya jagung, padi gogo, kacang tanah, kedelai, tanaman hortikultura (bawang merah, kangkung, sawi, semangka, pisang, dan lainnya)