PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Ternak atau budidaya ayam serama selama ini cukup menjanjikan, terlebih jika ayam serama yang dipelihara memiliki tubuh yang tegap dan menjuarai kontes, akan menambah nilai jual ayam serama.
Ron Andrian (42) warga Jalan Aspol Punti Kayu Kelurahan Srijaya, telah membudidayakan ayam asli asal Malaysia ini sejak tahun 2010 dan berhasil menjual ayam-ayam hasil ternaknya.
"Ayam ini memiliki tubuh kecil, dia identik dengan ayam kontes dengan ciri hampir sama dengan ayam kate, bedanya ayam serama dadanya tegap dan sayapnya lurus kebawah, " ujar Andri ketika dijumpai globalplanet.news belum lama ini.
Menurutnya memelihara ayam serama tidaklah terlalu rumit, dan makannya pun cukup irit dalam sehari dia cukup dikasih 3 sendok makan campuran pur dan jagung halus. Lain halnya dengan ayam serama uang disiapkan untuk ikut kontes makanannya betul-betul diperhatikan dan yang terbaik.
Dalam kontes, terang Andri, penilaian ayam serama berasal dari gaya, mental, respon ayam, dan sayapnya yang harus lurus ke bawah. Ayam serama yang baru berumur 1 bulan sudah bisa diikutkan dalam kontes.
"Di dalam kontes ayam serama tidak boleh turun dari meja, serta mentalnya harus bagus. Dia mudah dipancing semakin bagus dia bergaya, terus bulunya juga bagus maka poinnya tinggi. Kontes ada macam-macam kategori ada yang remaja dan dewasa, jadi umur 1 bulan an saja sudah bisa ikut kontes, " terangnya
Saat ini ayam serama yang dipelihara di halaman belakang rumahnya berjumlah 50 ekor, dengan biaya pakan Andri cukup merogoh kocek Rp300 ribu setiap bulannya.
Harga jual ayam ini terbilang cukup tinggi, ayam serama yang masih anakan satu ekornya Rp350 ribu sementara untuk ayam yang siap kontes bisa mencapai Rp 12,5 juta per ekor.
"Kalau untuk kontes paling kecil di atas Rp 5 juta bahkan di negara asalnya (Malaysia) harga ayam ini bisa Rp180 juta per ekor. Semakin dia sering menang kontes harganya makin tinggi," jelasnya.
Dia melanjutkan permintaan ayam serama memang cukup menurun ketika pandemi, namun pembeli lokal masih datang sesekali.
"Sebelum pandemi pembeli ayam dari pulau Jawa, namun sekarang pembelinya orang-orang kita (Palembang) ada yang mau ternak, kadang ada kolektor juga," ulasnya.
Sedikit tips bagi pemula yang ingin membudidayakan ayam serama, karena tak jarang oknum-oknum nakal yang menjual ayam serama palsu secara online padahal ayam tersebut adalah ayam kate.
"Kalau mau beli ayam serama belilah dengan peternak/pembudidayanya. Karena di online orang sering nipu. Kadang juga yang jual tidak bisa membedakan mana ayam serama mana ayam kate. Jadi mereka jual-jual saja," tutupnya.