“Kenaikan harga CPO mempengaruhi biaya produksi industri minyak goreng, hingga membuat harga minyak goreng naik,” jelasnya.
Selain itu kata Alex, produksi minyak canola di Kanada, minyak kedelai di Argentina mengalami penurunan karena cuaca dan produksi CPO di Malaysia menurun akibat lockdown, kekurangan tenaga kerja panen, hal ini memicu kenaikan harga komoditas minyak nabati.
Harga minyak goreng eceran sebalumnya mengalami kenaikan sebesar Rp 14.000/kg, sekarang sudah mengalami kenaikan Rp 16.500 – 17.000/Kg.
Kenaikan harga minyak goreng ini tentu memberatkan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) salah satunya penjual gorengan.
“Kami bingung harga minyak goreng naik padahal katanya Indonesia penghasil minyak sawit terbesar,” ujar kaslam penjual gorengan di Palembang.