JAKARTA, GLOBALPLANET - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyalurkan Rp 6,34 triliun untuk program peremajaan sawit rakyat (PSR) mulai 2016 hingga Oktober 2021.
Direktur perencanaan dan pengelolaan dana BPDPKS Kabul Wijayanto mengatakan peremajaan sawit atau replanting dalam kurun waktu tersebut mencapai seluas 234.392 hektare yang melibatkan 102.209 pekebun.
“Ini menjadi tujuan strategis yang ada di dalam BPDPKS, bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Kabul dalam webinar ‘110 Tahun Sawit Indonesia dan Peranannya Bagi Negara’, Rabu (24/11).
Luas lahan yang dibiayai dalam program replanting terus bertambah tiap tahun. Pada 2016 seluas 254 hektare, kemudian pada 2017 menjadi 2.938 hektare. Pada 2018 menjadi 12.609 hektare, dan hingga Oktober 2021 seluas 34.067.
Program peremajaan sawit ini untuk meningkatkan produktivitas kebun. Hingga saat ini, produktivitas sawit Indonesia masih sekitar 3 ton-4 ton per hektare setara minyak sawit mentah (CPO).
Pemerintah mengupayakan replanting dengan varietas yang produktivitasnya lebih tinggi, degan target menghasilkan 5 ton sampai 6 ton per hektare setara CPO.