loader

Konflik Rusia dan Ukraina, Sebabkan Minyak Sawit Menjadi Komoditas Termahal

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Terganggunya invasi Rusia ke Ukraina, konsumen mengganti jalur pengiriman dan akibatkan tingginya harga minyak sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (01/03/2022), minyak sawit premium dapat menekan konsumen Asia dan Afrika terhadap harga yang sudah jatuh akibat melonjaknya biaya bahan bakar dan makanan yang memaksa untuk mengurangi konsumsi dan berlaih ke minyak kedelai.

Harga yang ditawarkan dari minyak sawit mentah (CPO) sekitar USD1.925 per ton di mana sudah termasuk biaya, asuransi, dan pengiriman. Dibandingkan dengan minyak kedelai mentah, harga yang ditawarkan sekitar USD1.865.

Sedangkan minyak rapeseed mentah ditawarkan sekitar USD1.900. Para pedagang tidak menawarkan minyak mentah bunga matahari karena pelabuhan-pelabuhan ditutup karena krisis Ukraina.

Minyak sawit melonjak atas kedelai di India dan memicu pergeseran pola pembelian. Di Laut Hitam menyumbang 60 persen dari produksi minyak bunga matahari, dan 76 persen dari ekpor.

“Pengilangan Asia dan Eropa telah meningkatkan pembelian minyak sawit untuk pengiriman hampir sebulan untuk menggantikan minyak bunga mahatari. Pembelian ini telah mengangkat minyak sawit ke tingkat harga yang tidak rasional,” ujar dealer perusahaan perdagangan global yang berbasis di Mumbai.

Produksi kedelai di Argentina, Brazil, dan Paraguay diperkirakan akan turun karena cuaca yang kering.

Share

Ads