loader

Penyebab Minyak Goreng Langka Menurut PPKS dan GAPKI

Foto
Ka. Kelti Sosio Tekno Ekonomi PPKS, Ratnawati Nurkhoiry, M.Sc saat menjadi narasumber dalam Webinar #BincangPakar, tentang kelangkaan Migor, Kamis (10/3/2022) dengan moderator Sachnaz Desta Oktarina,

Menurut Ratnawati, beberapa penyebab lain yang membuat harga minyak goreng naik, karena harga CPO naik mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun terakhir, pada 1 Maret 2022 harga CPO mencapai Rp 18.250/kg.

Karena harga CPO mahal, polemic minyak goreng diawali dengan kenaikan harga di pasaran, kemudian pemerintah menerapkan DMO dan DPO untuk mengatasi melambungnya harga migor tersebut.

“Per  10 Maret DMO dinaikkan menjadi 30% dari 20% sebelumnya,” ujarnya.

Lanjutnya, pada bulan Januari-februari produksi sawit melemah namun permintaan tetap tinggi, hal ini mengakibatkan pasokan domestic tidak tercukupi. 

“Terjadinya krisis minyak goreng, karena pabrik minyak goreng kesulitan mendapat bahan baku CPO, terutama yang tidak terintegrasi antara hulu-hilir. Eksportir dan Industri minyak goreng belum terintegrasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, jelas Ratnawati terkait adanya dugaan kartel minyak goreng, hal itu tidak ada.” Yang ada adanya kepanikan masyarakat yang membeli lebih dari kebutuhan, sehingga ada warga yang lain tidak kebagian, sehingga barang di pasaran habis. Karena setiap ada minyak goreng di pasaran langsung diserbu, karena adanya kebanikan bahwa kan terjadi kelangkaan,” terangnya.

GAPKI: Minyak Goreng Langka Akibat Panic Buying

Menurut Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Togar Sitanggang, bahwa kelangkaan minyak goreng karena panic buying atau panik beli sehingga warga membeli lebih banyak untuk stok di rumah.

Share

Ads