PALEMBANG, GLOBALPLANET - Krisis energi dan pangan sedang berlangsung sebagai akibat dari perang di Ukraina membuat banyak negara Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk membatalkan larangan minyak sawit, karena Supply minyak nabati berbahan baku bunga matahari turun drastis.
Menurut Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi bahwa akibat perang Rusia-Ukraina membuat Supply minyak nabati berbahan baku bunga matahari turun drastis.
“Padahal permintaan minyak nabati sekarang sedang meningkat, sekarang ini negara-negara eropa yang selama ini kampanye negatif tentang sawit sekarang malah mencari minyak sawit, sekarang yang lebih lucu di Itali produk-produk makanan di sana yang sebelumnya pakai label bebas minyak sawit (palm oil free) sekarang sudah dihapus,” jelasnya.
Krisis akibat perang Rusia-Ukraina ada hikmahnya, sekarang mulai terbuka bahwa isu negatif tentang sawit yang digaungkan oleh eropa itu hanya perang dagang saja.
“Jadi isu Lingkungan, Kesehatan dan isu-isu negatif tentang sawit yang digaungkan oleh negara -negara eropa selama ini sebtulanya itu adalah sebagian perang dagang, karena apa? Jika memang mereka benar benar tidak mau dengan sawit, ketika mereka kesulitan minyak nabati mereka harusnya cari produk lain, tidak ke sawit,” terannya.
Lanjut Tofan Mahdi, sekarang mereka ngejar ngejar cari minyak sawit. Ini berkah yang luar biasa buat Indonesia. Hal ini juga yang menyebabkan harga minyak sawit sampai semester pertama ini sulit untuk turun bahakan akan terus tinggi.