JAKARTA, GLOBALPLANET - Beberapa perusahaan di sektor perkebunan kelapa sawit, sepanjang tahun 2021 mencatat kinerja keuangan yang sangat baik. Hal tersebut dapat kita lihat rinciannya sebagai berikut:
• Laba bersih emiten sawit Grup Salim, PT London Sumatra Indonesia Tbk, dengan kode saham LSIP, mengalami penurunan sebesar -43,0% YoY menjadi 239 miliar rupiah pada Q4 2021. Laba kotor tumbuh +9,8% karena penurunan beban pokok (-19,5%). Namun, terdapat kerugian dari penurunan nilai atas tanaman produktif karet sebesar 263 miliar rupiah dan penghapusan tanaman belum menghasilkan sebesar 135 miliar rupiah, yang keduanya tidak ada pada Q4 2020. Hal ini menyebabkan laba usaha tergerus -52,0%.
Namun, secara kumulatif selama tahun 2021 (12M21), laba bersih LSIP meningkat +42,4% YoY menjadi 991 miliar rupiah. Kenaikan laba didukung oleh meningkatnya total pendapatan sebesar +28,0% menjadi 4,5 triliun rupiah dan meningkatnya margin laba kotor menjadi 39,9% yang pada tahun sebelumnya sebesar 30,4%. Kenaikan pada pendapatan didukung oleh peningkatan harga jual rata rata (ASP) CPO +31% dan Palm Kernel +55%, meskipun volume penjualan masing-masing turun -2% dan -6%.
• Laba bersih PT Salim Ivomas Tbk, produsen Bimoli, dengan kode saham SIMP, mengalami peningkatan sebesar +3,5% YoY menjadi 421 miliar rupiah Q4 2021. Meskipun pendapatan tumbuh +33% menjadi 5,5 triliun rupiah, kenaikan laba terhambat oleh adanya kerugian penurunan nilai aset tetap sebesar 285 miliar rupiah dan rugi penghapusan aset tetap sebesar 151 miliar rupiah.
Namun, secara kumulatif selama tahun 2021 (12M21), laba bersih SIMP meningkat +320,2% menjadi 984 miliar rupiah. Kenaikan laba didukung oleh meningkatnya total pendapatan sebesar +35,8% menjadi 19,7 triliun rupiah. Kenaikan pada pendapatan didukung oleh meningkatnya penjualan minyak goreng dan lemak nabati sebesar +42,1%.
• Laba bersih PT Dharma Satya Nusantara Tbk pemilik kode saham DSNG mengalami sedikit penurunan sebesar -0,5% YoY menjadi 311 miliar rupiah pada Q4 2021. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan (-10,6%) menjadi 2,1 triliun rupiah dan adanya lonjakan beban keuangan menjadi 103 miliar rupiah (+693,0%).
Namun, secara kumulatif selama tahun 2021 (12M21), laba bersih DSNG meningkat +52,6% menjadi 727 miliar rupiah. Kenaikan laba didukung oleh meningkatnya laba kotor (+15,6%) akibat pertumbuhan pendapatan (+6,4%) menjadi 7,1 triliun rupiah. Kenaikan pendapatan didukung oleh meningkatnya penjualan produk CPO (+1,6%) dan produk kayu (+33,8%), sehingga kontribusi segmen kayu meningkat menjadi 19% yang sebelumnya di angka 15% pada 2020.