JAKARTA , GLOBALPLANET - Larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya membuat kalangan petani menjerit, mereka meminta pemerintah untuk segera mencabut kebijakan tersebut.
"Dari 1.118 pabrik kelapa sawit di Indonesia sekitar 25% sudah membatasi buah sawit petani. Sementara itu, harga TBS petani sudah anjlok 40%-70% secara merata sejak 21 hari terakhir," Ketua Umum APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung, C.APO.,C.IMA.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun buka suara terkait opsi pembukaan ekspor CPO.
Ia menyebut saat ini pihaknya tengah fokus dalam pendistribusian minyak goreng khususnya jenis curah dengan harga murah.
"Yang kita tekankan ketersediaan dan keterjangkauan. Begitu stabil mudah-mudahan stabil pada kesempatan pertama, nanti kita bicara relaksasi ekspor tersebut," kata Lutfi ketika meninjau pasar tradisional di Jakarta Selasa (17/5/22) dalam rekaman suara dari Kemendag.
Adapun Kemendag tengah menjalankan program Migor Rakyat, yakni penyaluran minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu/liter. Sasarannya menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah yang tersebar di dekat pasar tradisional. Setelah itu, Lutfi mau membicarakan ekspor CPO.
"Kita mau cepat dulu. Ini 1.200 titik mudah-mudahan minggu depan 5.000 dan 10.000 titik pada kesempatan pertama, dari situ kita bicarakan semuanya (evaluasi pembukaan ekspor CPO)," sebutnya.
Kalangan petani kelapa sawit menyebut pemerintah bakal mengadakan rapat evaluasi penghentian ekspor minyak sawit dan harga minyak goreng. Bukan tidak mungkin salah satu pembahasannya ialah untuk relaksasi ekspor hingga penghentian pelarangan ekspor.