JAKARTA, GLOBALPLANET - Kelapa sawit juga menjadi industri global dengan mengolah minyak mentah sawit atau Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku dari banyaknya industri makanan, kosmetik, sabun, hand sanitizer, oleochemical hingga rewneble energy atau untuk Biodiesel. Oleh karena itu, boleh dikatakan selama hidup 24 jam berdampingan dengan produk berbahan minyak sawit.
Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Moch. Edy Yusuf, saat menjadi Keynote Speech dalam Webinar bertemakan “Inovasi Sawit dalam Industri Pangan” yang diadakan Majalah Sawit Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Rabu (25 Mei 2022).
Dikakatakan Edy, kontribusi dan peranan besar minyak sawit. Perlu aksi bersama dan bagaimana keberlanjutan hulu hingga hilir kelapa sawit sehingga terjadi harmonisasi people, planet dan profit.
“Sayangnya belum banyak pihak yang paham tentang kelapa sawit bahkan banyak anggapan kelapa sawit merupakan komoditas perusak dan dampak negatif yang ditonjolkan dari komoditas tersebut,” ucapnya.
Data dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI menunjukkan kelapa sawit menyumbang 13,6% terhadap ekspor non migas serta mendorong Indonesia untuk mandiri energi melalui mandatory B30. Dan, berkontribusi mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Sementara, dari sisi statistik perekonomian komoditas kelapa sawit telah berkontribusi 3,5% terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) sehingga sektor kelapa sawit merupakan sektor strategis bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal tidak hanya pemerintah saja namun oleh semua pihak,” jelas Edy.
Selanjutnya, Edy menambahkan pihaknya sangat mengapreasiasi Lomba Kreasi Pangan UKMK berbahan sawit dan webinar untuk meningkatkan kampanye dan edukasi terkait kandungan nutrisi dan gizi di dalam kelapa sawit kepada masyarakat terutama untuk UKMK.
“Kegiatan seperti ini perlu konsisten dilakukan dalam upaya membangun kampanye positif bahwa minyak sawit dan produk berbahan sawit aman dan layak dikonsumsi. Meskipun diketahui dan menyadari Indonesia perlu melakukan dan berbenah terus melakukan perbaikan kualitas dari produk minyak sawit yang bersifat menyeluruh. Dan keberhasilan ini memerlukan kerjasama antar masyarakat, pemerintah dan LSM termasuk media,” pungkasnya.(sawitIndonesia)