PALEMBANG, GLOBALPLANET - Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel SA Supriono membuka Forum Disscusion Group (FGD) Pra Forum Kapasitas Nasional 2022 Sumbagsel bertempat di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Selasa (5/7).
Dalam FGD yang digelar SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut akan selama dua hari dari tanggal 5-7 Juli 2022. Sebagai pra puncak Forum Kapasitas Nasional 2022 akan diadakan pada 27-28 Juli 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
Sekda SA Supriono dalam arahannya menegaskan Pemprov Sumsel akan terus menodorong berbagai pihak dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
"Sejalan dengan Inpres terkait Penggunaan Produk Dalam Negeri kami sudah tindak lanjuti. Begitu juga industri migas ini kami sangat mendukung mekanismenya agar dapat terwujud sesuai yang ditargetkan," kata Supriono.
Menurutnya, produksi industri di Indonesia sudah dapat bersaing dalam memenuhi kebutuhan material hulu migas. Karena itu dia mengharapkan Industri Hulu Migas di Sumbagsel dapat memberikan efek bagi perekonomian daerah.
"Kami mengharapkan hulu migas yang ada di Sumbagsel dapat memberikan multiplier effect (efek berganda). Melalui forum ini juga kami memberikan kesempatan bagi BUMD turut berpartipasi," harapnya.
Sementara itu, Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko menjelaskan bahwa Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan kontrak kerjasama agar dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," paparnya.
Ditempat yang sama, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, selama dua hari ke depan para pemangku kepentingan akan berdiskusi mengenai peluang dan tantangan, terkait upaya meningkatkan komponen lokal barang dan jasa di industri hulu migas.
“Saya berharap, tantangan yang ada tidak hanya berhenti sebagai masalah, namun bersama-sama kita cari solusinya,” kata Erwin.